Jateng Optimistis: Bangkit dari Pandemi, Berjibaku Turunkan Kemiskinan Ekstrem

- Rabu, 14 Desember 2022 | 07:35 WIB
TAMPAK MEGAH: Kawasan wissata Bale Kemambang Purwokerto tampak lebih megah setelah dikembangkan dengan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).(60) (SM/Dian Aprilianingrum)
TAMPAK MEGAH: Kawasan wissata Bale Kemambang Purwokerto tampak lebih megah setelah dikembangkan dengan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).(60) (SM/Dian Aprilianingrum)

Banyumas, suaramerdeka.com - KEBERHASILAN Pemkab Banyumas bersama berbagai stakeholder menurunkan kemiskinan ekstrem pada 2022, merupakan pencapaian kinerja yang cukup membanggakan, selain capaian-capaian prestasi lain.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banyumas, Kristanta mengungkapkan, angka kemiskinan ekstrem terus mengalami penurunan.

Tahun 2020 sebesar 6,83 persen atau 116.330 orang, pada tahun 2021 turun menjadi 65,530 orang atau 3,72persen. Dan tahun 2022, turun lagi menjadi 1,39 persen atau 23.91 orang. Target maksimal tahun 2024 sudah bisa mencapai zero, atau minimal mendekati angka nol persen. “Dibanding Provinsi Jawa Tengah, yakni 1,97 persen, Banyumas masihlebih baik,” katanya saat disukusi terbatas dengan Suara Merdeka, awal November lalu.

Baca Juga: Siap dapat Set Top Box Gratis, Hanya dengan Ketik Nomor KTP di Web ini, Hati Senang, Meriangpun Hilang

Penurunan kemiskinan ekstrem tahun 2021 dan 2022 , lanjut dia, di antaranya karena Banyumas ditetapkan menjadi lokus kabupaten/kota percepatan penangan kemiskinan ektrem di Indonesia. Strategi khusus penanggulangan, di antaranya mengoptimalkan program bantuan sosial rumah tidak layak huni (RTLH), dan RTSTLH.

Tahun 2022 ada 1.493 unit dengan rincian APBD RTLH (231 unit), Bansos RTSTLH BTT (302 unit). RTLH dari APBD provinsi (475 unit) dan APBN BSPS RTLH (485 unit). Instruksi bupati, satu OPD, satu kecamatan, satu rumah sakit, menjadi penggerak percepatan penurunan kemiskinan ekstrem untuk kondisi stunting.

Pasalnya, Banyumas menargetkan tahun 2024 dibawah 4 persen atau sebanyak 11.358 balita dan 3.768 baduta stunting. “Dibandingkan tahun 2020, terjadi penurunan prosentase balita stunting sebesar 2,41persen,” ujarnya. Terkait pencegahan korupsi, ada 38 indikator dan 88 sub indikator yang menjadi unsur penilaian MCP (Monitoring Center for Prevention).

Baca Juga: Hanya dengan Antena UHF, Bisa Tangkap Sinyal TV Digital Sampai 50 Channel dengan Jarak Puluhan Kilometer

Menurutnya, ranking capaian MCP tahun 2022, di tingkat provinsi, Banyumas berada diperingkat 12 dan 72 peringkat nasional, dengan nilai 79. “Dari delapan indiaktor, angka tertingi yang diraih Banyumas, yakni pada tata kelola keuangan desa, perizinan dan pengadaan barang dan jasa,” terangnya.

Prioritas

Realisasi visi-misi Bupati Banyumas tahun 2018-2023, tahun 2022 dan dilanjut di 2023, katanya, diprioritaskan pelaksanaan bantuan social pendidikan bagi masyarakat miskin melalui program satu desa tiga sarjana.

Baca Juga: Serius Amanda Manopo Mualaf? Berikut Fakta Mengenai Biodata Amanda Manopo

Program tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Hasta Krida kedua, yakni eningkatkan pemerataan akses dan mutu pelayanan pendidikan dan kesehatan. Targetnya tercipta masyarakat Banyumas yang berkualitas dan sehat. Sesuai Basis Data Terpadu (BDT) atau Basis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (BDTKS) dan data keluarga terdampak bencana non alam selama masa Pandemi Covid-19, penerima manfaat program itu sebanyak 244 pelajar.

Anggarann yang disiapkan sekitar Rp 1,2 miliar. Kinerja birokrasi yang diukur dari standar penilaan sistem akuntablitas kinerja isntasi pemerintah (SAKIP), sejak 2017 hingga 2021, nilai yang diraih Banyumas terus meningkat.

Tahun ini enempati urutan pertama di Jawa Tengah. Target tahun 2023 masuk level A. Untuk penilaian reformasi birokrasi (RB) di Jateng meraih nilai BB (terbaik). Untuk indek pembangunan manusia (IPM) di Banyumas, katanya, saat ini tertinggi dibanding Jawa Tengah dan nasional maupun kabupaten terdekat. Tahun 2019 nilainya 71,96, meningkat menjadi 72,44, di tahun 2021.

Halaman:

Editor: Imron Rosadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X