Purworejo, suaramerdeka.com - Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener saat ini masih terus berjalan. Bendungan yang digadang-gadang akan jadi yang tertinggi di Indonesia itu ditargetkan bisa mulai beroperasi pada tahun 2024 mendatang.
Bendungan setinggi 159 meter itu nantinya akan memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah mereduksi debit puncak banjir secara masif. Mengingat permasalahan banjir tahunan di Kabupaten Purworejo hingga saat ini juga belum bisa diminimalisir secara maksimal. Adanya bendungan ini bisa menjadi salah satu solusi untuk masalah banjir di Purworejo ini.
"Mereduksi debit puncak banjir dari 583,94 meter kubik perdetik menjadi 178,00 meter kubik perdetik," terang perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) sekaligus Pejabat Pembuat Kebijakan (PPK) Proyek Bendungan Bener, M Yushar Yahya, Kamis (8/12).
Selain itu, lanjut Yushar, bendungan ini nantinya akan mengairi lahan 15.519 hektar lahan pertanian meliputi di daerah irigasi (DI) Guntur, Penungkulan, Kedungputri, Mranti, Jrakah, Loning, Kragilan, hingga Boro.
Selain itu, bendungan nantinya juga bisa menyediakan air baku sebesar 1500 liter perdetik untuk kabupaten Purwprejo, Kebumen, dan Kulonprogo. "Untuk Pembangkit listrik tenaga hidro (PLTA) dengan daya sebesar 10 megawatt juga," jelasnya.
Adanya bendungan ini, kata Yushar, nantinya juga akan sangat berpengaruh positif untuk pariwisata, perikanan, dan konservasi daerah aliran sungai (DAS) bogowonto. Akses jalan di sekitar bendungan nantinya juga akan merasakan dampak positif.
Jalan untuk pintu masuk ke bendungan saat ini sedang dibangun. Pintu masuk bendungan nantinya akan berada di jalan provinsi Purworejo- Magelang. "Akses jalan menuju bendungan melewati jalan yang sekarang sedang dibangun.
Pintu masuk bendungan dari jalan provinsi ruas maron-bener KM 30+400 (overpass) menuju ke bendungan," paparnya. Lebih lanjut, disampaikan bahwa saat ini progres pembangunan bendungan bener adalah 22 persen. Pekerjaan yang sedang dijalankan yaitu terowongan pengelak, jalan akses ke quarry di Desa Wadas, galian maindam dan saluran pelimpah.
"Target penyelesaian pembangunan pada tahun 2024. Pembangunan Bendungan Bener ini, terdiri dari 4 paket pekerjaan," sebutnya. Dikatakan Yushar, untuk progress pembebasan lahan termasuk di Desa Wadas, Kecamatan Bener saat ini sudah mencapai 89 persen.
Dengan target penyelesaian pembebasan lahan pada tahun 2023. Material utama untuk pembangunan bendungan ini adalah batu andesit (quarry) yang nantinya akan diambil dari Desa Wadas.
Selain Desa Wadas, ada 10 desa lain di Kabupaten Purworejo dan Wonosobo yang terdampak pembangunan bendungan ini. Yushar menegaskan bahwa setelah pengambilan material di lokasi quarry Desa Wadas selesai, nantinya akan dilakukan reklamasi dengan menutup kembali lahan bekas galian dengan tanah humus dan menata lingkungan dengan penanaman pohon.
"Lahan bekas quarry merupakan milik pemerintah dan nanti dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan skema serah kelola dari Kementerian PUPR ke Pemerintah Desa," jelasnya. Pihaknya berharap pembangunan Bendungan Bener ini akan selesai sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Artikel Terkait
Solusi Siaran TV Digital Tidak ada Gambar, Indosiar, SCTV, MNCTV, ANTV, RCTI kembali Normal, Ikuti Langkah ini
Rayap Ko Stop Ya, daripada Terkena Semprotan Cairan di Rumah tanpa Pestisida
Cukup Alat ini, Bisa Nonton TV Digital Lewat HP, Bebas Pulsa, Kuota, Tanpa Biaya Langganan, Asik Kan
Asik! Kominfo Bagi-bagi Set Top Box Gratis, Cuma Ketik NIK di Web ini, STB Akan Segera Diantar Kerumahmu
Tidak Hanya Xiaomi, Samsung, Realme, Oppo ataupun Vivo tetap bisa buat nonton TV Digital Gratis Tanpa Kuota