Pedagang Bendera Dadakan Banjiri Wonosobo

- Jumat, 27 Juli 2018 | 21:30 WIB
Foto: Seorang pedagang bendera dadakan melayani pembeli yang mencari aksesoris keperluan momen Agustusan di Jalan Soekarno Hatta Wonosobo, Jumat (27/7). (suaramerdeka.com/M Abdul Rohman)
Foto: Seorang pedagang bendera dadakan melayani pembeli yang mencari aksesoris keperluan momen Agustusan di Jalan Soekarno Hatta Wonosobo, Jumat (27/7). (suaramerdeka.com/M Abdul Rohman)

WONOSOBO, suaramerdeka.com - Sejumlah wilayah Wonosobo kembali dibanjiri puluhan pedagang bendera dadakan dari wilayah Garut, Jawa Barat. Tak hanya di wilayah kota, banyak pedagang menjajakan dagangannya hingga wilayah kecamatan. Pasalnya, jelang momen peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 73, minat masyarakat di Wonosobo membeli bendera maupun aksesoris penunjang kemeriahan momen Agustusan sangat tinggi.

Seorang pedagang bendera dadakan, Budi (58) menyebutkan, pedagang bendera yang datang dari wilayah Garut untuk menjual perlengkapan Agustusan di wilayah Wonosobo, ada lebih dari 50-an orang. Mereka menyebar di sejumlah kecamatan.

"Kalau tim saya ada 15 orang, berdagang di seputuran wilayah kota," ujar dia saat ditemui Suara Merdeka di Jalan Soekarno Hatta Wonosobo, kemarin.

Menurut dia, memang menjelang momen Agustusan, animo masyarakat membeli bendera maupun aksesoris pendukung baik umbul-umbul, banner, bandir maupun background cukup tinggi.

"Biasanya animo masyarakat meningkat setelah tanggal 1 Agustus. Untuk akhir-akhir Juli ini masyarakat yang membeli masih sedikit. Omzet penjualan per hari paling di kisaran Rp 300.000-500.000 per hari," tutur Budi.

Namun, memasuki bulan Agustus, biasanya animo masyarakat meningkat tajam. Jika berkaca pada tahun sebelumnya yang dilakukan oleh anaknya, omzet penjualan bisa mencapai Rp 3 juta per hari.

"Saya hanya berjualan saat momen Agustusan saja, hari-hari biasa tidak berjualan. Keuntungan hasil berjualan bendera ini cukup untuk kebutuhan rumah tangga," aku warga Desa Cigagade Kecamatan Limbangan, Garut itu.

Terpisah, pedagang bendera lain Yanto menyebutkan, respon masyarakat untuk membeli bendera merah putih maupun aksesoris pendukung kemeriahan Agustusan sangat bagus.

"Banyak masyarakat di Wonosobo yang mencari bendera maupun aksesoris lain sebelum momen Agustusan, jadi saya mengambil kesempatan bagus ini untuk berjualan bendera dadakan," tuturnya.

Menurut dia, bendera-bendera maupun aksesoris keperluan Agustusan tersebut memang lebih banyak diproduksi menjelang momen Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Pusat yang memproduksi juga berasal dari wilayah Garut, Jawa Barat. Dia mengaku pernah mendapatkan keuntungan hingga Rp 3 juta per hari. Karena, saat kondisi ramai, banyak masyarakat melakukan pembelian secara borongan maupun eceran.

Untuk harga jual bendera yang dijajakan, pedagang mengaku bendera merah putih dari ukuran kecil hingga agak besar Rp 15.000-30.000 per picis. Untuk bentul umbul-umbul bandir bergambar harga Rp 50.000 per picis, untuk umbu-umbul warna warni harga Rp 15.000 per picis. Sedangkan yang harganya agak mahal, backgroun (kain hiasan panjang delapan meter) harga antara Rp 150.000-Rp 250.000 per picis.

Editor: Adib Auliawan

Tags

Terkini

X