PATI,suaramerdeka.com - Paling tidak, 90% hutan mangrove di pesisir pantai utara Jawa dalam kondisi rusak.
Padahal, hutan mangrove memiliki fungsi sangat penting, seperti mencegah abrasi, sebagai tempat pemijahan ikan/kepiting.
Sebagai paru-paru yang mampu mencegah dan menurunkan emisi gas rumah kaca.
Melihat arti penting hutan mangrove, warga Desa Dororejo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati melakukan penanaman 50 ribu bibit mangrove jenis Avicennia di hutan mangrove setempat, Rabu (7/12/2022).
Dalam acara penanaman yang diinisiasi Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Pemali Jratun dan Kelompok Kebun Bibit Rakyat (KBR) Saka Utama Tani tersebut, ditanam bibit mangrove produk Kelompok Saka Utama Tani.
Bibit tersebut dikembangkan di kebun bibit rakyat milik kelompok yang didukung penuh oleh BPDAS Pemali Jratun.
Dukungan untuk produksi 50 ribu bibit mangrove itu berupa dana, pendampingan, dan berbagai keperluan lain.
Artikel Terkait
Cegah Abrasi Desa Babalan, Mahasiswa Baru Udinus Tanam 4.157 Mangrove
Ribuan Bibit Mangrove Kembali Ditanam, Selamatkan Pesisir Pantai Semarang
Jadikan KIW Ecogreen Tanam Mangrove Sepanjang Pesisir KIW Siapkan 60 Hektare Lahan Untuk Investor
Tanam Bibit Mangrove Ikut Jaga Ekosistem Pantai di Grand Maerakaca Semarang
Prof Denny: Rehabilitasi Mangrove Aksi Nyata Memerangi Perubahan Iklim
Dorong Pendidikan Mangrove di Bangku Sekolah, CSR Pertamina Jadi Lokasi Pembelajaran Adiwiyata Se-Cilacap
Pulihkan Ekosistem Lingkungan, Undip Inisiasi Pembelajaran Teknologi Rehabilitasi Mangrove
Penanaman Mangrove Digas Terus, Ternyata Tidak Sekadar Cegah Abrasi, Ini 10 Manfaatnya
Inilah Sururi, Petani Mangrove Binaan Bakti Lingkungan Djarum Foundation yang Perangi Abrasi di Mangkang