Jateng Optimistis: Siapkan Upaya Konkret Hadapi Resesi

SEMARANG,suaramerdeka.com - Untuk menghadapi isu resesi 2023, perlu disiapkan upaya-upaya konkret dan kolaborasi berbagai pihak, agar para pelaku usaha dan tenaga kerja di Jateng tetap bertahan.

Selain itu, perlu penambahan pelatihan-pelatihan dan pemberdayaan UKM/ UMKM.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Jateng, Sukirman, yang akan menjadi pembicara dalam FGD Satria Brand Award (SBA) Connection 2023 yang digelar Suara Merdeka Network (SMN), Rabu (7/12) mulai pukul 09.00-13.00, di Hotel Harris Semarang.

FGD SBA tersebut akan dipandu moderator Prof Ridwan Sanjaya dari Unika Soegijapranata.

Baca Juga: Pohon Johar Mulai Langka, Ayo Bantu Lestarikan Tanaman Ini, Sudah Mulai Langka Tapi Kaya Manfaat Kesehatan

Pemateri lain dalam SBA Connection ini adalah Ketua Apindo Jateng Frans Kongi, Ketua Kadin Jateng Hari Nuryanto.

Pengamat Ekonomi Undip FX Sugiyanto, dan Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi.

FGD SBA Connection yang akan dihadiri CEO SMN Kukrit Suryo Wicaksono tersebut, mengambil tema ''Jateng Optimistis 2023 : resesi No, kolaborasi Yes!''.

Peserta diskusi sebanyak 75 orang, akan diikuti pejabat pemerintahan, pengusaha, akademisi, dan para pelaku UMKM di Jateng.

Baca Juga: Burung Merpati, Ini Manfaat Bila Memelihara, Nomor 10 Tidak Disangka

Wakil Ketua DPRD Jateng, Sukirman mengatakan, pihaknya mendorong Pemprov Jateng terus melakukan upaya-upaya memanfaatkan kawasan industri di Semarang, Kendal, Batang, dan daerah lainnya.

''Jika ada investasi di kawasan industri harus dibuat kesepakatan bahwa perekrutan tenaga kerja dari penduduk lokal,''

''Misal tenaga kerja office boy, buruh, katering, termasuk penyediaan tempat penginapan. Pemerintah juga perlu melatih penduduk menjadi tenaga ahli,'' tutur Sukirman, Senin (5/12/2022).

Baca Juga: Gunung Api akan Meletus, Kenali Tanda Tanda Alam di Sekitar Kita, Bisa Minimalisir Korban Jiwa dan Harta Benda

Agenda 2023, kata dia, perlu ada pendidikan vokasi, pelatihan calon tenaga kerja di Disnaker, serta pemberdayaan UMKM melalui modal-modal perbankan agar punya daya saing kuat.