SEMARANG, suaramerdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat neraca perdagangan provinsi ini Oktober 2022 tidak terlampau menggembirakan.
Tercatat neraca perdagangan Jawa Tengah mengalami perbedaan tajam antara kinerja ekspor dengan impor.
Tercatat, neraca perdagangan Jateng pada Oktober 2022 defisit sebesar USD323,34 juta.
Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana mengatakan kinerja ekspor dan impor di provinsi ini relatif kurang menggembirakan, karena antara ekspor dengan impor masih lebih besar impornya.
Adhi menjelaskan, kinerja ekspor Jateng pada 2022 kemarin terjadi penurunan sebesar 4,16 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Dari sebelumnya USD 909,41 juta pada September 2022, menjadi USD871,62 juta pada Oktober 2022.
Menurutnya, penyebab turunnya nilai ekspor Jateng karena adanya penurunan ekspor dari sektor non migas sebesar 5,77 persen.
Yaitu dari USD865,35 juta pada September 2022, menjadi USD 815,36 juta pada Oktober 2022 kemarin.
Artikel Terkait
LPEI Dampingi Ribuan Mitra Siap Ekspor Indonesia. Ini 3 Provinsi dengan Kontribusi Ekspor Terbesar
Akselerasi Pasar Ekspor, Mendag Dorong UMKM Jawa Tengah Optimalkan Peluang
Menarik untuk Prospek Ekspor, Hong Kong-Sulawesi Garap Sektor Furniture dan Seafood
Punya Kualitas, Hasil Pertanian Kopi Temanggung-Wonosobo Diharapkan Bisa Merajai Ekspor