SEMARANG, suaramerdeka.com- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat pada November 2022 terjadi inflasi sebesar 0,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,81.
Inflasi di Jawa Tengah tertinggi terjadi di Purwokerto sebesar 0,31 persen dengan IHK 113,54, sedangkan inflasi terendah di Kota Surakarta sebesar 0,11 persen dengan IHK 114,32.
Kepala BPS Jawa Tengah Adhi Wiriana mengatakan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Baca Juga: 8 Penyebab Kanker Serviks pada Wanita yang Tidak Disadari, Nomor 3 Paling Sering, Cek Faktanya
Yakni kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,66 persen kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,35 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,33 persen.
Selain itu juga kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,32 persen diikuti kelompok transportasi sebesar 0,27 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,07 persen.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Kuliner di Purworejo, Namanya Unik Tapi Sekali Gigit Bikin Ketagihan
Adhi menjelaskan penyebab utama inflasi pada November 2022 adalah kenaikan harga angkutan udara, telur ayam ras, minyak goreng, rokok kretek filter dan tomat.
Adhi menjelaskan, komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi terbesar adalah telur ayam ras sebesar 0,04 persen kemudian minyak goreng dan rokok kretek filter masing-masing 0,03 persen disusul tomat dan daging ayam ras masing-masing 0,02 persen.
Menurutnya, selain Purwokerto yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Tegal sebesar 0,21 persen dengan IHK sebesar 114,00 dan Cilacap sebesar 0,20 persen dengan IHK sebesar 112,77.
Artikel Terkait
Turunkan Ekspektasi Inflasi, Bank Indonesia Resmi Naikkan Suku Bunga Acuan 50 Bps Jadi 5,25 Persen
Sikapi Ancaman Resesi, Saran Bambang Brodjonegoro: Siapkan Strategi, Kendalikan Angka Inflasi Pangan
Beras Jadi Penyumbang Terbesar Inflasi Pangan di Akhir Tahun, Pengamat: Siklusnya Seperti Itu
Inflasi Masih Menantang, Ekonomi Jateng 2022 Diprediksi Tumbuh di Kisaran 4,9-5,7 Persen