SEMARANG, suaramerdeka.com - Program sanitasi serta pengelolaan air bersih menjadi agenda utama pemerintah untuk mensejahterakan masyarakatnya.
Terutama karena, sanitasi menjadi kebutuhan primer masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan dan konsumsi sehari-hari.
Badan Pusat Statistik (BPS) menghimpun, jumlah rumah tangga Jawa Tengah (Jateng) dengan kualitas sanitasi baik terbilang cukup tinggi.
Baca Juga: Aksi Balas Dendam dengan Apple Dimulai, Elon Musk Ogah Bayar Pajak Internet, Tamatkan Twitter Blue?
Dimana data tersebut menunjukkan sanitasi Jateng berada di angka 83,28 persen. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yakni 83, 24 persen (2020) dan 75,68 persen (2019).
Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko mengatakan, sanitasi menjadi salah satu sektor utama dalam upaya penyejahteraan sosial. Khususnya untuk berhasil mencapai transisi menuju lingkungan Ekonomi hijau.
“Pengelolaan sanitasi ini masuk dalam agenda perwujudan Ekonomi hijau. Bagaimana perkembangan industri yang semakin masif, juga seimbang dengan penyediaan kebutuhan air bersih untuk masyarakat,” kata Heri, Rabu 30 November 2022.
Baca Juga: Kadin Jateng Percepat Revitalisasi Pendidikan Vokasi Untuk Ciptakan SDM Unggul
Heri menambahkan, meski kualitas sanitasi di Jateng terbilang cukup baik, dalam pemberdayaannya juga menemui sejumlah tantangan yang juga signifikan.
Mulai dari pertumbuhan penduduk, ketersediaan air baku, penggunaan air yang terus meningkat, serta kolaborasi dari pihak penyedia jasa bersama dengan pemerintah.
Artikel Terkait
43 Pesantren Terima Bantuan Sanitasi dari Kementerian PUPR, Dukung Kenyamanan Santri
Cemsed FEB UKSW dan USAID IUWASH Plus Bentuk Wirausahawan Sanitasi Ber-SNI
Jamban Sehat Ber-SNI Dipromosikan Wirausaha Sanitasi di Kadipiro
Cegah Stunting, Jaga Sanitasi dan Nutrisi di 1.000 hari pertama kehidupan
Pemkab Demak Terima Award Kesehatan Lingkungan, Kinerja Total Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)