SEMARANG,suaramerdeka.com- Permasalahan nelayan di Jateng sampai sekarang ini tak kunjung selesai.
Mulai dari kemiskinan, belum pada masalah pertataniagaan BBM khusus nelayan, hingga harga jual ikan yang tak sebanding dengan daya tangkap.
Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman menyoroti masalah tersebut saat didaulat menjadi narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) ''Strategi Penggunaan Teknologi dan Digitalisasi pada Nelayan Penangkap Ikan di Jawa Tengah''.
Baca Juga: 4 Tips Menanam Pohon Pisang di Pekarangan Rumah Agar Terhindar dari Masalah
Kegiatan itu digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng di Grasia Hotel, Senin (28/11/2022).
Menurut Sukirman, secara kemaritiman dan kelautan negara Indonesia kaya.
Namun persoalannya, nasib nelayan tak kunjung membaik terutama nelayan tradisional.
Di Jateng sendiri, jumlah nelayan sebanyak 158 ribu yang tersebar di pesisir utara dan selatan.
''Persoalan ekonomi tak kunjung selesai. Belum saat musim baratan. Mereka bertahan harus dengan istilah gali lubang tutup lubang. Utang sana-sini. Ini persoalan mendasar,” jelasnya dalam FGD.
Artikel Terkait
UMP Jateng 2023 Rp 1,9 Juta, Naik 8,01 Persen
Menuju Indonesia Bebas Narkoba, Ganas Annar MUI Jateng Dipercaya Gelar Rakornas, Ini Agendanya
Tok! Naik 8,01 Persen, Ganjar Resmi Tetapkan UMP Jateng 2023 Jadi Segini
Masyarakat Perlu Dilibatkan untuk Mencegah Peredaran Obat Berbahaya
Perlu Bangun Sinergitas dengan OPD Terkait Untuk Tingkatkan Kualitas Ekonomi Peternakan
Heri Pudyatmoko Ajak Masyarakat Selalu Terus Menghargai Keberagaman Ekonomi
Satu Keluarga di Magelang Meninggal Dunia Akibat Racun, Terduga Merupakan Anak Kedua Korban
UMP Jateng 2023 Naik 8,01 Persen, Ganjar: Berlaku Masa Kerja Kurang dari Satu Tahun
Satu Keluarga di Magelang Meninggal Akibat Racun dari Anak Kedua, Ini Identitas Korban
Yes! UMP UMK Bakal Naik, Berikut Besarannya dan Prediksi Tahun 2023, Cek Kotamu Berapa Sekarang