SEMARANG,suaramerdeka.com – Masih ditemukan obat tradisional mengandung bahan kimia obat (BKO) beredar di masayarakat, menjadi perhatian.
Karena itu, selain pengawasan dan sanksi, juga harus ada edukasi, sosialisasi, dan partisipasi masyarakat dalam mencegah peredaran obat berbahaya tersebut.
Hal itu disampaikan Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Tengah Haerudin SH MH.
Baca Juga: BBPOM Yogyakarta Temukan Ratusan Akun Jual Produk Tidak Memenuhi Syarat
Yakni saat membuka acara Perkuatan Sinergitas Pentaheliks dalam Edukasi Bahaya Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat (BKO), digelar Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Semarang, Senin (28/11/2022).
Menurut dia, hal itu pentingnya dilakukan, mengingat bukan hanya suplai dari pihak yang tidak bertanggung jawab saja.
Namun beredarnya obat tradisional mengadung BKO itu, juga karena adanya permintaan dari masyarakat.
Baca Juga: Terompet Malaikat Punya Kasiat Memikat, Harganya Tak Bikin Tepuk Jidat
“Masyarakat merupakan aktor utama untuk pemberantasan obat tradisional mengandung BKO,''
Artikel Terkait
Sungguh Menyayat Hati, Jenazah Ibu dan Anak Berpelukan Ditemukan oleh Anjing Pelacak di Kawasan Gempa Cianjur
11 Orang Masih Hilang, Pencarian Korban Gempa Cianjur Diperpanjang
Golkar dan Ridwan Kamil Saling Melengkapi, Pengamat Ungkap RK Merapat
Dua Korban Gempa Cianjur Ditemukan, Seorang Ayah Sedang Peluk Anaknya
Pelestarian Lingkungan, PLN Tanam Ribuan Pohon Lewat Program Green Living Ecosystem
Tolak RUU Kesehatan Omnibus, IDI Jateng Sebut Banyak Merugikan
Sempat Bergelantung di Pohon, Korban Hilang Gempa Cianjur Masih Dicari
Usai Permalukan Mexico, Lionel Messi Malah Dapat Ancaman Dari Petinju Mexico, Kenapa?
Ditemukan sedang Berpelukan, Anjing Pelacak Berhasil Deteksi Lokasi Jenazah Ibu dan Anak Usai Gempa Cianjur
Wahai Pecinta Kereta, Tiket Libur Tahun 2023 Tidak Akan Kehabisan! Cek Infonya Disini…