Optimalisasi Kader Pendamping Keluarga Diharapkan Bantu Turunkan Angka Stunting di Brebes

- Selasa, 15 November 2022 | 17:34 WIB
Pendampingan kader untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Brebes oleh  Prodi Gizi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. (suaramerdeka.com/Dok)
Pendampingan kader untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Brebes oleh Prodi Gizi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. (suaramerdeka.com/Dok)

Baca Juga: Jreng! Gratisan STB Masa Mau Nolak Sih? Ketik Aja NIK di Website Ini Jangan Mikir Kelamaan

Ini sebagai salah satu indikator penentuan status gizi termasuk penentuan kondisi gizi buruk dan stunting.

Dari hasil antropometri, kader TPK dan ibu baduta balita dapat menerapkan hasilnya ke dalam kurva KMS.

Kompetensi kader TPK serta pemahaman ibu baduta dan balita juga diharapkan semakin meningkat dengan adanya materi pembacaan kurva KMS.

Baca Juga: Cuma Modal Rp50 Ribu Pria Ini Bisa Nonton Saluran TV Digital Sekeluarga Bareng Tetangga Nggak Pakai Drama

Pembacaan dan interpretasi kurva KMS membantu kader dalam menentukan status fisik dan kesehatan anak, terutama yang berkaitan dengan stunting.

Berdasarkan kurva KMS, kondisi stunting ditunjukkan dengan Z-score pengukuran tinggi badan terhadap umur (TB/U) berada di bawah garis -3.

Bagi para ibu, pembacaan kurva KMS juga penting untuk memahami kondisi gizi putra dan putrinya.

Baca Juga: Makjleb, Cukup Satu Sendok Bumbu Dapur Ini Dijamin Tanaman Bougenville Rimbun Sekebun dan Rajin Berbunga

Selain penyuluhan, program edukasi gizi tersebut juga dilanjutkan dengan praktik pengukuran antropometri secara langsung oleh kader TPK Desa Cimohong.

Praktik yang dilakukan adalah pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas.

Kegiatan pengukuran ini juga diikuti dengan antusias oleh kader serta ibu baduta dan balita. Peserta secara langsung mengukur antropometri baduta dan balita yang hadir.

Baca Juga: Kebiasaan Ini Ternyata Bikin Perut Buncit Susah Pergi, Mending Dihindari Daripada Menyesal Nanti

Anggota tim lainnya, Mardiana menambahkan, dengan pengukuran antropometri yang sesuai ketentuan tepat dan akurat akan membantu penentuan kondisi stunting.

Selain itu, interpretasi data antropometri pada kurva KMS yang sesuai panduan juga dapat membantu ibu agar lebih siaga dalam mengamati pertumbuhan putra putrinya untuk mencegah munculnya stunting sejak usia dini.

Dengan kombinasi pengukuran antropometri yang sesuai dan interpretasi kurva KMS yang tepat, diharapkan kesadaran kader TPK dan ibu terhadap bahaya stunting anak semakin meningkat.

Halaman:

Editor: Modesta Fiska

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X