WONOSOBO, suaramerdeka.com - Pasukan Bawah Kendali Operasi (BKO) dari Batalyon Armed-3/105 Tarik Naga Pakca dan Brimob yang melakukan pengamanan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah sudah ditarik, Kamis (28/6) pagi. Kegiatan pengamanan Pilgub Jateng 2018 di Wonosobo dinilai telah berjalan lancar dan aman, atas sinergitas TNI-Polri yang tetap terjaga dan netral.
Wakapolres Wonosobo Kompol Umi Maryati menyebutkan, pelaksananaan Pilkada Serentak 2018 sudah selesai. Saat ini tinggal menunggu hasil hitungan resmi yang dilakukan KPU.
"Melihat kondisi wilayah aman dan kondusif, maka pasukan yang diperbantukan dalam Pilkada, dari Armed Magelang dan Brimob Polda Jateng ditarik dari kedudukannya untuk segera kembali ke satuannya masing masing," ujarnya.
Pihaknya mengucapkan terimakasih atas kerjasama selama ini untuk pengamanan Pilgub Jateng 2018 di wilayah Wonosobo, sehingga bisa berjalan dengan lancar dan aman. Ini menunjukkan, sinergitas TNI-Polri tetap terjaga.
"Kami mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyambutan dan pelayanan selama berada di Wonosobo. Ke depan, harapan saya tetap terus terjaga komunikasi," harap dia.
Lebih lanjut Umi menyebutkan, gelaran pilkada yang aman, lancar dan kondusif, menunjukan kesuksesan pengamanan aparat bersama masyarakat pada umumnya. Meskipun pasukan BKO dari Armed maupun Brimob secara resmi ditarik dari kedudukan, pelaksanaan patroli gabungan baik dari kodim dan polres tetap dilaksanakan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pasca pelaksanaan Pilkada Serentak.
"Kotak suara semua sudah berada di PPK, untuk segera dilaksanakan penghitungan real count yang dijadwalkan tanggal 29 dan 30 Juni 2018. Sedang secara umum di semua daerah pelaksanaan pilkada berjalan aman dan hasil quick count sudah kita ketahui bersama. Terpenting bagi kita selaku aparat pengamanan pelaksanaan pilkada, siapapun yang mendapat amanah dari masyarakat, wajib kita dukung," tandasnya.