Polisi Go Talen : AKP Sri Ningsih Iriani SH MH, Utamakan Tugas Kesatuan, Berternak untuk Salurkan Hobi

- Kamis, 10 November 2022 | 06:15 WIB
AKP Sri Ningsih Iriani SH MH membagikan masker kepada pengemudi angkutan umum/travel di Semarang, belum lama ini. (SM/dok)
AKP Sri Ningsih Iriani SH MH membagikan masker kepada pengemudi angkutan umum/travel di Semarang, belum lama ini. (SM/dok)

  suaramerdeka.com - Polisi Go Talen. Bergabung sebagai anggota Kesatuan Kepolisian Negara Rebuplik Indonesia (Polri) sudah menjadi pilihan AKP Sri Ningsih Iriani SH MH.

Karenanya, meski menjalankan usaha berternak ayam petelur, namun tugas di kesatuan adalah hal paling utama untuk dikerjakan.

Hal itu ia sampaikan saat ditemui Suara Merdeka, di ruang kerjanya, Mapolda Jateng, Jl Pahlawan Semarang.

Baca Juga: SMC RS Telogorejo Terima Satria Brand Award, Penyemangat Melayani Dengan Lebih Baik

Kasi Standar Cegah Tindak Subdit Kamsel Dit Lantas Polda Jateng itu, mengatakan, usaha ayam petelur sudah dijalani sejak tahun 2020, saat awal pandemi Covid 19.

Kegiatan tersebut, awalnya hanya sekadar menyalurkan hobi dan mendukung kegiatan anak yang juga senang beternak.

“Awalnya itu, anak saya senang belajar beternak. Kemudian ia berminat terjun di lapangan. Saya selaku orang mendukung apa yang dilakukan anak,''

''Ternyata membuahkan hasil lumayan, lalu saya kembangkan,” kata dia, yang bergabung Polri pada tahun 1990 itu.

Baca Juga: Jadi Layanan Terbaik Masyarakat Jateng, Ditlantas Polda Jateng Raih Penghargaan Satria Brand Award 

Sri Ningsih mengaku, ketertarikan membuka usaha tersebut, bermula saat pandemi yang banyak kegiatan tidak bisa dilakuan di luar. Kemudian ia mulai merintis membuat kandang ayam.

“Kebetulan kandang ayam berada di daerah pedesaan di Kabupaten Batang, jauh dari pemukiman,” katanya.

Saat awal merintis, istri dari AKBP (Purn) I Ketut Raman itu, hanya memiliki satu kandang dengan jumlah ayam 2.000 ekor.

Baca Juga: PNM Raih Penghargaan Satria Brand Award 2022, Jadi Pendorong Beri yang Terbaik untuk UMKM

Seiring berjalannya waktu selama dua tahun, saat ini sudah menjadi 8.000 ekor ayam dengan tiga kandang.

“Telur ayam menjadi konsumsi masyarakat. Dari kalangan bawah sampai atas, semuanya menggunakan telur. Telur juga dibutuhkan industri kue dan bakery,''

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X