Percepat Penurunan Stunting, Ganjar Masifkan Sosialisasi dan Edukasi

- Rabu, 2 November 2022 | 20:54 WIB
(suaramerdeka.com/dok)
(suaramerdeka.com/dok)

suaramerdeka.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi sejumlah ibu hamil, balita dan calon pengantin di Posyandu Kamboja, Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu 2 November 2022.

Kunjungan tersebut bagian dari upaya pihaknya untuk mengedukasi atau menyosialisasikan kepada masyarakat terkait stunting berikut upaya pencegahannya.

Ganjar sempat menanyakan kepada salah satu petugas Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa di desa setempat tentang jumlah balita, ibu hamil, dan calon pengantin yang terindikasi berisiko stunting.

Baca Juga: Di Jateng, Angka Kasus Stunting dan Kekerasan terhadap Perempuan Masih Tinggi

Ganjar juga bertanya kembali tentang tindakan yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi risiko stunting.

"Untuk mengatasi stunting perlu dilakukan beberapa hal. Antara lain pemeriksaan yang menyeluruh dan berkelanjutan serta pemberian makanan tambahan bagi masyarakat yang terindikasi stunting melalui dapur Dahsat,” kata salah satu petugas di sana.

Gubernur bahkan meminta agar posyandu dibuat semenarik mungkin agar meningkatkan antusias masyarakat untuk datang.

Baca Juga: Hari Bakti Dokter Indonesia, Screening pada Anak Stunting Digencarkan. Cegah Tuberkulosis Paru

"Posyandu harus dibuat menarik dan rame, piye carane (bagaimana caranya) karena potensial untuk menyosialisasikan bahaya stunting bagi ibu hamil dan balita," kata Ganjar.

Ganjar juga berpesan kepada calon pengantin agar memperhatikan tingkat HB dan tidak lupa imunisasi tetanus. Adapun bagi calon laki-laki yang merokok, Ganjar menganjurkan untuk berhenti merokok terlebih dahulu.

"Kita harus bersama-sama untuk menghindari 4 T, terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak, dan terlalu rapat jarak kelahirannya," kata Ganjar.

Baca Juga: Stunting di Kendal Naik, Butuh Langkah Pencegahan dan Pengentasan

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jateng, drg Widwiono menyampaikan, tingkat prevalensi keluarga yang terpapar risiko stunting di Kabupaten Brebes ini sebesar 26 persen.

Smentara target dari pemerintah, pada 2024 prevalensi angka stunting di angka 14,4 persen.

"Untuk itu mari kita bersama-sama, melibatkan sektor pemerintahan yang paling kecil, yaitu desa, untuk dapat menurunkan angka stunting. Hal paling simple yang bisa dilakukan adalah menyosialisasikan bahaya stunting lewat posyandu-posyandu," jelasnya.

Halaman:

Editor: Eko Fataip

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X