Polda Jateng Ungkap Pabrik Uang Palsu Senilai Rp 1,26 Miliar di Sukoharjo, Bahkan Dikabarkan Lolos Ultraviolet

- Selasa, 1 November 2022 | 17:53 WIB
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat melihat pabrik percetakan uang palsu di Sukoharjo. (foto dokumentasi humas Polda Jateng).
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat melihat pabrik percetakan uang palsu di Sukoharjo. (foto dokumentasi humas Polda Jateng).

Sukoharjo, suaramerdeka.com - Polda Jateng berhasil mengungkap pabrik pencetak uang palsu (upal) di Kabupaten Sukoharjo.

Terdapat 5 tersangka yaitu berinisial SU asal Semarang, R asal Klaten, S asal Banyumas, IM asal Karanganyar (pemilik percetakan), dan IS asal Jakarta.

Diamankan barang bukti uang palsu senilai Rp 1,26 miliar.

Baca Juga: Majelis Masyayikh Sepakati Standar Mutu Pesantren, Sosialisasikan Undang-Undang Pesantren di Kendal

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan uang palsu yang ditemukan dalam sebuah pabrik percetakan di Sukoharjo sangat mirip dengan aslinya.

Bahkan, diinformasikan jika upal tersebut juga lolos sinar ultraviolet.

Kapolda menjelaskan kronologis pengungkapan diawali pada 7 Oktober 2022 dimana petugas menemukan 26 lembar upal dan dikembangkan pada 12 Oktober dengan menyita uang palsu senilai Rp.40 juta dari tersangka SU.

Baca Juga: Bikin Hati Hancur Berkeping, Wanita Ini Bersikeras Memasak Jelang Kematiannya, Sang Anak Makan Sambil Menangis

Kemudian pada 17 Oktober 2022 diungkap kembali Rp 385 juta uang palsu di wilayah Brayat, Klaten.

Selanjutnya pada 28 Oktober dilakukan penangkapan terkait kasus tersebut di Bandung.

Selain itu, 17 Oktober juga diungkap tiga pelaku di Mesuji, Lampung yang di-DPO-kan serta Rp31,9 juta diungkap kasus upal di wilayah Surakarta.

Baca Juga: Rian Ibram Bongkar Sikap Dewi Persik yang Suka Marah-marah di Media Sosial: Dia Itu Orangnya....

“Dari beberapa pelaku tersebut mengerucut kepada TKP pencetakan uang palsu di Sukoharjo,” katanya saat konferensi pers di Mapolres Sukoharjo pada Selasa, 1 November 2022.

Pengungkapan ini juga menjadi luar biasa karena berpotensi menyebabkan inflasi di tengah krisis global saat ini.

"Ini jadi hal yang luar biasa karena disaat isu global terkait dengan inflasi baik secara internasional dan nasional, upal jadi menarik yang dimanfaatkan oknum tertentu sehingga berdampak membanjiri wilayah kita yang berakibat inflasi itu sendiri,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Cun Cahya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X