BANJARNEGARA,suaramerdeka.com - Sebagai desa yang pernah dilanda bencana tanah longsor, Desa Sirongge Kecamatan Pandanarum akhirnya menjadi salah satu desa yang diprioritaskan untuk dibentuk sebagai Desa Tangguh Bencana (Destana). Para perwakilan warga desa tersebut sebanyak 35 orang dari unsur linmas, pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat desa, PKK dan lainnya mendapat sosialisasi tentang Destana dan forum pengurangan risiko bencana.
"Kegiatan ini merupakan proyek perubahan dalam upaya pengurangan risiko bencana di wilayah Kabupaten Banjarnegara. Ini merupakan kegiatan lanjutan dari sebelumnya pelatihan para fasilitator destana," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo.
Tujuan sosialisasi tersebut yakni membekali warga di daerah rawan bencana dengan pengetahuan seputar kebencanaan. Diharapkan masyarakat memahami kondisi sekitar yang rawan sehingga dapat melakukan upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana.
Destana bertujuan membentuk komunitas atau desa yang tangguh dalam menghadapi bencana. Dari mulai awal mengenai potensi bencana, mampu berperan saat tanggap darurat bencana sehingga bisa menyelamatkan diri maupun membantu orang lain. Selanjutnya akan dilaksanakan pelatihan Destana agar warga makin memahami tugas dan peran masing-masing dalam kondisi bencana dan setelahnya.
"Mengapa kegiatan ini dilaksanakan di Sirongge, karena beberapa waktu lalu di desa ini terjadi bencana tanah longsor. Selain berdampak pada akses utama jalan desa, juga merusak sejumlah rumah. Oleh karena itu warga di desa ini sangat perlu mendapat sosialisasi Destana," kata Andri.
Kades Sirongge, Warno, mengapresiasi kegiatan sosialisasi tersebut dan berharap segera ada tindak lanjutnya. Tujuannya agar warganya mempunyai pengetahuan kebencanaan yang sangat berguna karena mereka tinggal di daerah rawan bencana tanah longsor.