Serba Terbatas Kresna Patra Tampung Penyandang Disabilitas, Kini Mandiri dan Berdikari Dari Menjahit

- Senin, 24 Oktober 2022 | 18:46 WIB
Penyandang disabilitas belajar menjahit di sanggar Kresna Patra Kemusu Boyolali, belum lama ini. Diharapkan mereka bisa semakin mandiri dan berdikari.  (suaramerdeka.com/Modesta Fiska)
Penyandang disabilitas belajar menjahit di sanggar Kresna Patra Kemusu Boyolali, belum lama ini. Diharapkan mereka bisa semakin mandiri dan berdikari. (suaramerdeka.com/Modesta Fiska)

BOYOLALI, suaramerdeka.com- Mesin jahit portabel itu berada di bawah menemani jari jemari kaki Siti Asrofah (42) yang lincah, meski kaki terasa payah.

Penyandang difabel ini terkena polio di usia 3 tahun dan Siti yang dulunya tak bisa menjahit, terbantu ketika Sanggar Kresna Patra Boyolali mengajaknya bergabung di tahun 2018.

Warga Genengsari Kemusu yang mengaku minder dengan kondisinya itu, akhirnya menikah lalu bekerja di Surabaya tahun 2011.

Baca Juga: Gasss Lur! Ini 5 Kuliner Khas Wonosobo Wajib Dicoba, Ada Kue Jadul Murah Meriah Buat Kantong Sangat Ramah

Namun enam tahun setelahnya sang suami meninggal karena sakit paru-paru. Ia pun kembali ke desanya.

“Belum bisa menjahit dulunya, tapi sekarang sudah bisa ambil borongan di rumah jahit bikin daster.  Seminggu Rp120 ribu-Rp125 ribu lumayan untuk kebutuhan hidup,” terang Siti.

Joko Wardono (30) warga Kecamatan Teras Boyolali juga cukup beruntung karena kini bisa bekerja di pabrik Pan Brother.

Baca Juga: Dari Hanya Gulma Kini Malah Lebih Berguna, Warga Sobokerto Boyolali Ubah Enceng Gondok Jadi Sumber Energi

Sebelumnya ia ikut pelatihan menjahit di sanggar Kresna Patra dan dengan bekerja di pabrik ia mendapatkan gaji setara UMR Kabupaten Boyolali Rp2,11 juta.

“Dulu kerja serabutan di proyek seminggu biasanya dapat Rp600 ribu tapi berat sekali pekerjaannya dengan kondisi terbatas seperti saya,” papar Joko yang bisa membatik ini.

Rasa percaya diri Giarto juga makin tinggi sejak bergabung dengan Sanggar Kresna Patra.

Baca Juga: Ngalap Berkah Dari Bunga Wijaya Kusuma Yang Dipercaya Penuh Tuah Menurut Primbon Jawa, Apa Saja Pertandanya?

Pria 47 tahun yang kerja serabutan ini lebih banyak mengurung diri di dalam rumah. Kecelakaan 22 tahun silam membuatnya tak bisa berjalan.

Untuk meyakinkannya, pembina sanggar Kresna Patra bahkan harus beberapa kali datang Bersama Dinas Sosial setempat.

“Usahanya sol sepatu, ada buka warung kopi dan kalau pergi harus pake pempers dan didampingi istri. Yang jelas kepercayaan diri itu belum ada,” kenang Giarto.

Halaman:

Editor: Modesta Fiska

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X