SEMARANG, suaramerdeka.com- BPBD Jawa Tengah meminta ke seluruh personel di kabupaten/kota, untuk memberikan informasi peringatan dini karena cuaca ekstrem selama masa peralihan musim kemarau ke musim hujan.
Tujuannya, agar masyarakat bisa lebih waspada mengantisipasi kemungkinan buruk saat terjadi cuaca ekstrem.
Kalahar BPBD Jateng Bergas Penanggungan mengatakan kejadian banjir yang ada di Kabupaten Cilacap, Kebumen dan Banyumas karena cuaca ekstrem.
Dalam kondisi tersebut berlangsung hujan dengan intensitas tinggi, dan durasi cukup lama.
Bergas menjelaskan, BPBD kabupaten/kota se-Jateng diminta ikut menyebarkan informasi dari BMKG sebagai bentuk antisipasi bila terjadi bencana.
Terutama, dalam hal ini jika ada potensi hujan dengan intensitas tinggi.
Menurutnya, masyarakat juga diminta peka dan tanggap terhadap perubahan cuaca yang terjadi di wilayah tempat tinggalnya masing-masing.
"Beberapa hari yang lalu BMKG mengeluarkan peringatan, bahwa saat ini di Jawa Tengah sedang memasuki awal musim hujan. Puncaknya nanti di Januari-Februari," kata Bergas, hari ini.
Lebih lanjut Bergas menjelaskan, pada saat masa peralihan dari musim kemarau hujan biasanya ada cuaca ekstrem.
Tentunya masyarakat harus bisa antisipasi dan meminimalisir potensi terjadinya bencana.
Bergas meminta kepada pemerintah daerah setempat, untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait cuaca ekstrem di peralihan musim kemarau ke musim hujan.
Sebelumnya, BMKG sudah memberikan peringatan berkaitan dengan cuaca ekstrem di peralihan musim kemarau ke musim hujan.
Artikel Terkait
Ratusan Warga Terdampak Banjir Mangkang Semarang, Begini Perkembangannya
Waspada! Potensi Cuaca Ekstrem Masih Terjadi Sepekan Terdepan, Ini 6 Rekomendasi BMKG
Selow Aja, Cuaca Tak Menentu, Comot Bahan Ini dari Dapur Buat Usir Flu yang Menganggu
Cuaca Ekstrem Mulai Melanda, BPBD Imbau Warga DKI Jakarta Waspada