YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ganip Warsito menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan dua hal untuk mengintervensi penanganan Covid-19 di DIY.
Pertama, membentuk satgas untuk melakukan penebalan tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan di DIY.
“Satgas ini bertugas mengatur isoter serta isoman dan telemedisin termasuk berkoordinasi dengan relawan,” ujar Ganip.
Yang kedua, Ganip menyebutkan bahwa pihaknya juga mengelola empat isoter di DIY, yakni Rumah Susun (Rusun) Aparatur Sipil Negara Besar Wilayah Serayu dan Opak (BBWSO).
Baca Juga: Bergerak Bersama, Disdik Kota Semarang Bantu 541 Paket Sembako ke Warga 2 Kecamatan
Kemudian, Rusun Mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Rusun Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, dan RS Medika Respati.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekan pentingnya pengukuran saturasi oksigen untuk pasien yang melakukan isoman.
Pasien dengan tingkat saturasi rendah harus mendapatkan perawatan baik di RS ataupun di fasilitas isoter.
Baca Juga: Pelabuhan Anggrek Gorontalo Terus Dibangun, Menhub: Sudah Masuki Babak Baru
“Saya sudah datang ke DIY dan berbicara dengan teman-teman dokter di DIY, memang banyak yang masuknya sudah dengan saturasi rendah sehingga wafat,” ungkapnya.
Menkes menyampaikan bahwa pihaknya akan segera mengirimkan oksimeter ke seluruh puskesmas di DIY.
“Oksimeter itu diperlukan untuk melakukan pengukuran saturasi terutama kepada warga yang sedang isoman agar penanganannya tidak terlambat,” ujarnya.
Artikel Terkait
Tingkat Kesembuhan Covid Tinggi, Blora Diapresiasi BNPB
Jepara Peringkat Pertama Covid-19 di Jateng, Komisi VIII DPR Minta BNPB Turun Tangan
BNPB Identifikasi Wilayah Berpotensi Bahaya Banjir, Jateng Ada Dua Daerah
Kematian Covid-19 Jateng dan DIY Cukup Tinggi, Kepala BNPB: Akan Jadi Perhatian dan Evaluasi