petani acap digunakan sebagai tameng untuk menolak kebijakan terkait pembatasan produk tembakau. Ironisnya nasib mereka justru kerap terombang-ambing oleh kebijakan tata niaga tembakau.
Tergugah oleh keinginan untuk memanfaatkan lahan yang tak tertanami di musim kemarau, Lastari antusias menyambut ajakan menanam tembakau.
Berbekal sosialisasi dari pemerintah setempat dan sebuah perusahaan mitra, petani asal Desa Babagan, Lasem, Rembang itu pun pada 2010 mulai menanam tembakau.
Meski gagal pada tahun pertama, Lastari tak patah arang. Dia terus telaten menanam tembakau.
Baca Juga: Sertifikat Vaksin Jadi Syarat Masuk Mal, Ini Alasan Kadin
Hasilnya, pada tahun kedua dia untung besar. Hal ini membuat banyak petani lain di wilayahnya tergiur untuk ikut serta menanam.
Lastari mengakui, meski kerap rugi tapi tak jarang para petani tembakau juga untung besar. Untung bisa diraup jika kualitas tembakau yang dihasilkan mencapai grade paling tinggi, yaitu S.
Pada saat seperti itu penghasilan yang didapat bisa mencapai dua kali lipat dari modal tanam yang dikeluarkan.
''Tapi yang namanya bisnis ya tetap bisnis. Karena hasil sangat melimpah, akhirnya di situ banyak permainan. Permainan yang sangat merugikan petani,'' kata Lastari.
Baca Juga: Pengelolaan Limbah Medis Harus Intensif dan Sistematis, Ini Penjelasan Menteri LHK
Dia mengatakan, posisi petani dalam tata niaga tembakau sangat lemah. Meski ada kepastian label harga, namun dia menilai perusahaan mitra tidak cukup transparan terkait penentuan grade atau tingkatan kualitas tembakau.
''Di situ kita para petani dipermainkan, soale mau dikasih grade apa itu terserah pembeli, kita gak bisa tawar-menawar.''
Menurutnya berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan posisi tawar agar harga tidak dipermainkan. Salah satunya mengadu pada pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan. Namun, upaya itu selalu mentok di tengah jalan.
Lastari mengatakan, terhitung sejak 2016 dia telah berhenti menanam tembakau. Bukan semata lantaran merasa tak diuntungkan.
Baca Juga: Bayern Muenchen Tak Akan Lepas Lewandowski, Hainer: Dia Menghormati Kontraknya
Artikel Terkait
PP Produk Tembakau Tekan IHT, Serikat Pekerja Rokok Minta Jokowi Batalkan Revisi
Kendalikan Tembakau di Indonesia, Sejumlah Akademisi Membentuk AAKPT
IHT Terus Diserang Kelompok Anti Tembakau, Ini Keinginan dari Ketua Gaprindo