Prasasti ini adalah piagam kerajaan yang dikeluarkan pada masa Raja Hayam Wuruk, dan mengungkapkan setidaknya ada sekitar 33 desa penyebrangan di tepi Bengawan Solo dan 44 desa di tepi Sungai Brantas.
Ia menambahkan, data arkeologi itu dapat dijadikan satu acuan bagi instansi kepariwisataan dalam menyusun atau membentuk program wisata.
Ia berharap, talkshow ini akan mendapatkan gambaran terkait potensi data arkeologi yang bisa dijadikan dasar untuk menyusun pola perjalanan wisata pada masa sekarang, khususnya di area kerja BOB.
Artikel Terkait
Dukung Pengembangan Pariwisata Lokal, Adira Finance Ajak Komunitas Motor ke Desa Wisata Ramah Berkendara
Menuju Kota Pariwisata, Ini Tempat-Tempat yang Bakal Bebas Kabel Udara di Kota Semarang
Berkolaborasi dengan Undip dan MAN Salatiga, Mahasiswa Magang Balai Bahasa Gelar Webinar Sastra Pariwisata
20 Tokoh dan Destinasi Wisata di Jawa Tengah Terima Anugerah Pariwisata dari PWI Provinsi Jawa Tengah
Genjot Digitalisasi Ekosistem Pariwisata, Tourism Collaborative Platform Dikembangkan