MAGELANG, suaramerdeka.com - LazisNU MWC NU Secang Kabupaten Magelang berbagi kebahagiaan dengan berkurban di daerah yang tidak ada kurban dari warga setempat.
Menariknya, program berkurban ini mengusung konsep go green.
Ketua Panitia Kurban Lazisnu MWC Secang, M Aulia Husna mengatakan, tahun ini merupakan yang kedua dilakukan program tersebut dengan suasana masih pandemi Covid-19.
Pandemi dinilainya bukan menjadi halangan untuk tetap berbagi kebahagiaan dengan warga masyarakat.
Baca Juga: Momentum Iduladha, PDI Perjuangan: Kobarkan Semangat Berbagi dan Getolkan Gotong Royong
"Konsep kita go green, yakni kurban ramah lingkungan dengan tidak menggunakan kantong plastik untuk bungkus daging kurban. Tetapi menggunakan besek dan tali gedebog pisang serta tali dari bambu. Tujuannya ikut berperan menjaga pelestarian lingkungan dengan mungurangi sampah plastik," ujarnya, Selasa 20 Juli 2021.
Dia menuturkan, tahun ini pihaknya menyembelih hewan kurban sebanyak 1 ekor sapi metal dan 3 ekor kambing dari dermawan.
Hewan kurban ini disembelih di Dusun Ledok Desa Pirikan Kecamatan Secang, tetapi distribusi dagingnya ke desa-desa lain di Kecamatan Secang yang tahun ini tidak ada kurban atau minim kurban.
"Di tengah Pandemi Covid-19 dan himpitan ekonomi masyarakat yang desanya tidak ada yang berkurban sama sekali menjadi prioritas lazisNU MWC Secang untuk memberi kebahagian bersama masyarakat dengan membagi daging kurban," jelasnya.
Baca Juga: Ringankan Beban Isoman, Babinsa Kodim 0802/Ponorogo Kawal Pembagian Paket Sayur Mayur
Menariknya, kata Aulia, dari salah satu kurban yang disembelih merupakan tabungan dari anak kelas 5 SD bernama Arya Adiwangsa Darmawan.
Anak ini merupakan warga Kramat Selatan Kota Magelang yang sudah menabung sejak setahun lalu ketika diajak ayahnya mengantar hewan kurban untuk LazisNU MWC Kecamatan Secang.
"Anak kecil tersebut tergerak dan menabung selama setahun. Celengan qurban atau tabungan kurban ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi masyarakat yang selama ini merasa berat untuk membeli hewan qurban," paparnya.