BLORA, suaramerdeka.com – Jumlah warga Blora yang meninggal akibat terpapar Covid -19 dalam sebulan terakhir (11 Juni – 12 Juli 2021) mencapai hampir 3.00 orang.
Tepatnya 299 orang warga Blora yang meninggal akibat terpapar Covid, baik meninggal di rumah maupun dalam perawatan di rumah sakit.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora, Edy Widayat tidak menampik angka kematian di Blora akibat Covid-19 tersebut.
"Angka kematian itu artinya yang benar-benar terpapar lho, jadi tidak setiap warga yang meninggal lantas dikatakan korban akibat terpapar Covid-19," jelasnya, Senin (12/07/2021).
Baca Juga: Cek Dapur Umum, Risma Pastikan Kebutuhan Nutrisi bagi Nakes dan Petugas Lapangan Terpenuhi
Camat Todanan itu menyebut, akhir-akhir ini angka kematian Covid-19 di Blora berkisar 13 hingga 15 orang di setiap harinya, di mana tertinggi di angka 17 orang.
Dari monitoring data Covid-19 Kabupaten Blora, per Minggu (11/07/2021) pukul 12.12 WIB, jumlah positif Covid-19 tembus di angka 10.635, dan dari jumlah kasus yang ada sembuh 9.277 orang.
Meninggal total mencapai 694 orang, dirawat di rumah sakit sebanyak 136 orang dan yang menjalani isolasi mandiri sejumlah 528 orang.
Soal ketersediaan oksigen, menurut Edy Minggu malam sempat ada keterlambatan gara-gara ada gardu listrik di Kendal ada yang rusak, hanya saja kondisi itu bisa segera teratasi.
Baca Juga: Hari Koperasi ke-74, Primkopti Salatiga Bagikan Masker di Pasar
Artikel Terkait
Angka Kesembuhan Covid -19 di Blora Tinggi, Warga Jangan Kendurkan Prokes
Lonjakan Angka Kematian Pasien Covid-19 Tinggi, Blora Kekurangan Tim Pemulasaraan