Semangat 'Pejuang Nasi' Bernas Magelang Bantu Warga Isoman

- Senin, 12 Juli 2021 | 16:10 WIB
BERBAGI NASI: Salah seorang warga yang isoman mendapat satu bungkus nasi dari kolektif Berbagi Nasi Magelang. (suaramerdeka.com/Asef Amani)
BERBAGI NASI: Salah seorang warga yang isoman mendapat satu bungkus nasi dari kolektif Berbagi Nasi Magelang. (suaramerdeka.com/Asef Amani)

 

MAGELANG, suaramerdeka.com - Sekumpulan anak muda ini keluar saban Sabtu larut malam, sekira pukul 22.00, untuk membagikan bungkusan-bungkusan nasi. Tunawisma, pekerja malam, atau siapa pun yang mereka jumpai di sekitar Kota Magelang bakal diberi nasi. Menyebut tiap individu sebagai 'pejuang nasi', mereka tergabung dalam kolektif Berbagi Nasi (Bernas) Magelang.

Rutinitas itu terhenti kala pandemi Covid-19 kian merebak. Beberapa aksi memang sempat dilakukan kala corona mulai masuk ke Magelang, tetapi, seiring lonjakan kasus yang tinggi, kini terhenti sementara.

Rupa-rupanya Bernas melihat potensi atas situasi sekarang. Bernas tetap membagi nasi, tapi mengutamakan para pasien Covid-19 yang isolasi mandiri (isoman) dan dilakukan setiap Selasa, Kamis dan Sabtu siang.

Seperti yang mereka lakukan pada Sabtu, 10 Juli 2021. Delapan orang dengan rata-rata berusia 20-an membagi 50 dus nasi komplit dengan lauknya, serta susu kotak UHT. Separuh orang beredar di Kecamatan Magelang Utara, sebagian lagi menyasar ke Kecamatan Magelang Selatan dan beberapa titik di Kabupaten Magelang.

Baca Juga: Luhut: Impor Oksigen Konsentrator Kurangi Penggunaan Oksigen Cair 50 Ribu Tabung

Sebelumnya, Bernas mengunggah gambar di Instagram ihwal penawaran pembagian nasi khusus pasien isoman. Bernas lantas mendapat daftar pasien dari orang-orang yang menghubungi mereka.

Kolektif Bernas Magelang diinisiasi Fahmi Maulana (25) dan Galih Eko (31) pada 5 Januari 2013. Bermula tatkala dua orang ini mengetahui kolektif serupa yang digagas pesulap Abu Marlo di Bandung, mereka lantas mereplikasinya di Magelang. Bernas membiayai pembelian nasi secara swadaya atau menerima donasi, baik dalam wujud uang maupun makanan.

"Berdua dengan Galih, sasaran pertama di wilayah (Kecamatan) Borobudur. Setelah terus berjalan, bertemu orang-orang yang menguatkan kegiatan ini," ujar Fahmi di kediamannya selepas kegiatan berbagi nasi.

Semula, sebut Fahmi, aksi bagi nasi dilakukan sekira pukul 19.00, ketika malam belum terlalu larut. Namun, Bernas acapkali dimintai nasi oleh orang-orang yang sebenarnya mampu secara perekonomian. Waktu larut malam dipilih demi memilah target-target yang layak dan tidak layak bagi Bernas.

Baca Juga: Beredar Isu PPKM Darurat Diperpanjang hingga 30 Juli, Begini Penjelasan Bupati Banyumas

Bernas menetapkan tiga prioritas penerima nasi, yakni tunawisma, pekerja malam, dan siapa pun itu. Kendati demikian, prioritas ini tidaklah saklek, ada pertimbangan subjektif di antara anggota masing-masing.

"Misal ada orang, sebenarnya secara penampilan tidak layak untuk dikasih, tapi atiku pengen ngenehi (hatiku ingin memberi, red). Kadang-kadang orang-orang seperti itu malah beneran butuh," sambungnya.

Fahmi menerangkan rute tetap kala operasi bagi nasi digelar. Start dari warung Mbok Ganjar, samping PLN Alun-alun Kota Magelang, lalu menuju Samban sampai ke Rindam.

Halaman:

Editor: Edyna Ratna Nurmaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

PT SAMI Gelar Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis

Jumat, 26 Mei 2023 | 11:45 WIB
X