magelang, suaramerdeka.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota magelang berencana mengubah gedung SD Gelangan 7 menjadi Center for Teacher Excellence (Pusat Keunggulan Guru).
Gedung sekolah ini pun dapat difungsikan untuk kegiatan guru-guru di Kota Sejuta Bunga.
Kepala Disdikbud Kota magelang, Agus Sujito mengatakan, perubahan fungsi ini karena SD Gelangan 7 di Jalan Telaga Warna, Kelurahan Gelangan ini tidak ada peminatnya.
Bahkan, saat pendaftaran peserta didik baru (PPDB) lalu, hanya ada 1 siswa saja yang mendaftar.
Baca Juga: Puan: Contingency Plan Hadapi Gelombang Kedua Covid-19 di Luar Jawa-Bali Perlu Disiapkan
Maka, pihaknya pun membuat kebijakan agar SD Negeri Gelangan 7 dimerger atau digabung dengan SD Negeri Gelangan 2. Kedua sekolah ini, jaraknya tidak terpaut jauh. Hanya sekitar 300 meter saja.
“Setelah ini, dalam waktu dekat akan kita ubah sebagai Center for Teacher Excellence. Jadi, gedung ini difungsikan untuk kegiatan guru-guru di Kota magelang,” ujarnya di kantornya, Jumat (9/7).
Agus menjelaskan, Center for Teacher Excellence ini dimanfaatkan untuk pusat kegiatan para guru. Selama ini, belum ada tempat khusus yang didesain sebagai tempat diskusi para pendidik di Kota magelang.
Baca Juga: Satpol PP DIY Usulkan Perda tentang Protokol Kesehatan
“Para guru bisa menggunakannya untuk musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS), atau sebagai pelatihan-pelatihan lain yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi guru,” katanya.
Menurutnya, adanya wadah para tenaga pengajar ini bisa dijadikan strategi mengatasi kendala yang dialami selama belajar mengajar bersifat daring. Para guru, nantinya bisa bertukar pikiran, ide, dan gagasan demi terselenggaranya pendidikan yang berkualitas.
“Bukan untuk ajang kumpul-kumpul saja, tapi lebih pada ruang diskusi. Nanti kami sediakan server dan internet, sehingga bisa mendukung kegiatan yang bersifat daring. Ini juga dalam rangka mengatasi banyaknya persoalan selama masa pandemi, dan pembelajaran jarak jauh (PJJ),” jelasnya.
Dia menyebutkan, banyak keluhan dari para orangtua yang terkadang peserta didiknya tidak paham dengan materi akibat penerapan PJJ. Ia pun tak memungkiri kualitas pendidikan saat ini sedikit menurun, karena hampir tidak ada pertemuan tatap muka.
“Dengan adanya wadah diskusi antarguru se-Kota magelang ini diharap akan terlahir gagasan dan ide kreatif, bagaimana caranya menguatkan pembelajaran daring ini tetap sama hasilnya dibanding dengan tatap muka,” ungkapnya.