UNGARAN, suaramerdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar silaturahmi kebangsaan yang melibatkan korban aksi terorisme (penyintas) dan mantan narapidana terorisme (mitra deradikalisasi).
Silaturahmi kebangsaan ini dihadiri 60 penyintas dan 20 mitra deradikalisasi di wilayah Jawa dan Bali.
Kegiatan yang dilaksanakan di Griya Persada Convention Hotel Bandungan, Kabupaten Semarang, Rabu (15/6) ini diisi dengan rangkaian kegiatan yang dapat membangun rekonsiliasi, semangat silaturahmi, dan persaudaraan kedua pihak demi Indonesia harmoni.
Baca Juga: Wow 6 Zodiak Ini Bakal Disambangi Keberuntungan, Kamis 16 Juni 2022
Kegiatan dihadiri Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Dedi Sambowo, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, serta perwakilan dari Forum Koordinasi Pencagahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah, Lembaga Pemulihan Saksi dan Korban (LPSK), Kementerian Sosial RI, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Direktur Deradikalisasi BNPT Prof Irfan Idris mengatakan, terorisme merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang saat ini masih menjadi tantanga.
Bukan saja di Indonesia, namun juga masih menjadi tantangan global.
Baca Juga: Sering Mengalami 6 Mimpi Ini? Pertanda Dipilih Khodam Leluhur
Terorisme, menurutnya, juga mengancam integritas teritorial, kedaulatan nasional, regional, dan internasional.
Juga menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan yang tidak dapat dibenarkan oleh hukum dan ajaran apa pun.
Artikel Terkait
Munarman Divonis 3 Tahun Penjara Atas Kasus Terorisme
Sesal Nasir Abbas, Mantan Narapidana Terorisme: Doktrin Jihad Menyimpang dari Alquran