CILACAP, suaramerdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap mendata, dampak kekeringan di wilayah kerjanya sudah melanda 15 desa.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto mengatakan, kelimabelas desa itu tersebar pada 8 kecamatan. Masing-masing Kecamatan Kawunganten, Gandrungmangu, Patimuan, Bantarsari, Wanareja, Cilacap Tengah, Adipala, dan Kecamatan Kampunglaut.
"Sejauh ini, Kecamatan Patimuan yang wilayahnya paling banyak terdampak, mencapai 5 desa. Yakni Desa Rawaapu, Purwodadi, Bulupayung, Sidamukti, dan Desa Cimrutu," kata Tri Komara, Senin (14/6/2021).
Baca Juga: Disnakertrans Jateng Pantau Terapan Prokes 8.471 Perusahaan
Di sisi lain, BPBD Cilacap aktif menyalurkan bantuan air kepada warga yang mengalami kesulitan air, akibat dampak kekeringan itu. Sampai dengan Senin (14/6/2021), badan itu sudah menyalurkan air sebanyak 39 tangki.
"Pengiriman Air bersih bagi warga terdampak bencana kekeringan sampai dengan taggal 14 Juni 2021 sebanyak 39 tangki untuk 4.207 KK dengan jumlah 14.358 jiwa di 15 desa itu," urainya.
Baca Juga: Menkop Beberkan Tantangan UMKM Masuk Digital
Dia menambahkan, penyaluran bantuan air sejauh ini mengandalkan APBD tahun anggaran 2021 Kabupaten Cilacap. Sebab, anggaran itu mengalokasikan Rp 90 juta, khusus untuk penanganan dampak kekeringan.
"Anggaran (Rp 90 juta) itu sekurang-kurangnya bisa digunakan untuk pengadaan 180 tangki air, sehingga sampai saat ini, untuk stok bantuan masih aman," ujarnya.
Artikel Terkait
Bayat dan Wedi Rawan Kebakaran, Lereng Merapi Rawan Kekeringan
Kebakaran Tangki Kilang Pertamina Cilacap Akhirnya Padam Total