SEMARANG, suaramerdeka.com - Pakar Hukum dan Etika Politik Unika Soegijapranata, Benny Danang Setianto menanggapi permasalahan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Dia meminta semua pihak saling menahan diri, agar suasana di Wadas tidak semakin keruh.
"Baik gerakan pengukuran dan gerakan penolakan, sebaiknya ditahan dulu,''ujarnya, menanggapi permasalahan di Desa Wadas.
Langkah Kedua, tambahnya, upayakan menemukan pihak ketiga yang bisa menjadi mediator, bisa dari kampus atau akademisi yang dengan jujur bisa mendengarkan argumentasi semua pihak.
Baca Juga: Keuangan Syariah akan Jadi Primadona di Indonesia
Langkah ketiga, masing masing pihak jangan gunakan argumentasi hukum semata, tetapi juga jangan tolak semata, sehingga langkah kedua tadi menjadi penting.
Langkah Keempat, imbuhnya, batasi seminim mungkin keterlibatan pihak pihak lain dalam kasus ini.
Jika ada yang ingin terlibat maka pihak tersebut harus diterima dan dipercaya oleh masing-masing pihak dan tidak mudah mengumbar rembugan-rembugan itu di luar ruang ruang mediasi.
Baca Juga: Tak Kuat Nanjak Mobil Rombongan Siswa Terperosok Jurang
"Dari situlah, mari kita belajar menyampaikan argumentasi-argumentasi dengan Jujur dan rendah hati," tambah Ketua Badan Pengurus Jateng Corruption Watch ini.
Tanpa itu semua, kekerasan demi kekerasan, luka demi luka akan selalu terjadi.***
Artikel Terkait
Wadas Melawan, Seniman Yayak Yatmaka Ikut Ditangkap, Berikut Fakta-Fakta Menarik Aktivis Masa Orba Itu
Mengenal Batu Andesit, Material Tambang yang Akan Digali di Desa Wadas
Polda Jateng Warning Akun Hoax dan Provokasi Isu Pengukuran Lahan di Desa Wadas
Demo Wadas, Mahasiswa Bikin Lalu Lintas di Semarang Padat Tersendat
Polda Jateng Sebut Isu Intimidasi Warga Desa Wadas Hoax