SURAKARTA, suaramerdeka.com - Diresmikannya pasar Legi, Kamis (20/1) menjadikan momentum kebangkitan perekonomian Solo raya usai morat marit karena pandemi covid-19.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka berkomitmen untuk merawat dan mengelola Pasar Legi agar menjadi pasar induk yang aman, nyaman, bersih tertata dan tidak kumuh.
Sehingga, mendorong percepatan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Sekaligus menggerakkan perekonomian Solo Raya.
Apalagi, saat ini juga diterapkan teknologi pembayaran nontunai pada transaksi jual beli maupun pembayaran retribusi, yang membuat transaksi lebih efisien.
Baca Juga: Hindari 6 Faktor Penyebab Bounce Rate Pada Situs Website Agar Datangkan Lebih Banyak Kunjungan
Sempat menempati pasar darurat di Kawasan Monumen Banjarsari Surakarta lebih dari tiga tahun, ribuan pedagang Pasar Legi bisa kembali berjualan di tempat semula. Peresmian Pasar Legi dilakukan Ketua DPR RI Puan Maharani, Kamis (20/1/2022).
Dalam sambutannya, Puan mengatakan, keberadaan pasar tradisional merupakan denyut nadi kehidupan ekonomi Kota Surakarta.
Dengan harga yang relatif lebih murah dari toko atau supermarket, barang–barang hasil bumi hasil dari kebun maupun tanah pertaniannya, pasar tradisional dituntut berbenah dengan bangunan yang baru, bersih, nyaman, dan tidak kumuh.
“Saya harapkan setelah diresmikan, pedagang dan pengunjung mampu merawat dan menjaga kebersihan pasar, dan tidak lupa terus menerapkan protokol kesehatan karena pandemi belumlah usai,” terangnya.
Artikel Terkait
Progres Renovasi Pasar Legi Surakarta Sudah Mencapai 47,53 Persen
Pasar Legi Akan Diresmikan, Diharap Meningkatan Roda Perekonomian Solo
Peresmian Pasar Legi, Gibran Akan Undang Puan Maharani
Kamis Legi Punya Peruntungan Tunggak Semi, Begini Penjelasan Menurut Primbon Jawa