WONOGIRI, suaramerdeka.com - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen tanggapi peristiwa pemuda tendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang Jawa Timur oleh seorang pria belum lama ini.
Menurut Taj Yasin, hal itu merupakan sikap tidak menghormati perbedaan dalam berkeyakinan.
Taj Yasin pun mencontohkan ajaran Walisongo yang berhasil menyebarkan Islam di Indonesia.
Baca Juga: Permintaan Masyarakat Tinggi, Stok Tabung Elpiji Bersubsidi di Temanggung Ditambah 834 ribu
Saat itu para wali yang menyampaikan dakwah dengan menyesuaikan tradisi masyarakat di zaman itu, membuat Islam mudah diterima.
"Harus saling menghormati. Bagaimana dakwahnya para wali di Indonesia. Mulai dari gending-gendingnya, ada lagon-lagon (lagu-lagu) jawa, syair-syairnya," kata Gus Yasin usai meresmikan Pondok Pesantren Nurul Anwar, Wonogiri, Senin, 10 Januari 2022.
Gus Yasin menambahkan ajaran di pondok pesantren selama ini juga saling menghormati keberagaman.
Baca Juga: Musprov VII Kadin Jawa Tengah, Pendaftaran Calon Ketua Umum Dibuka 12 Januari 2022
Tetapi hidayah, adalah sesuatu yang berbeda karena merupakan hak prerogatif Allah SWT.
"Kalau hidayah itu sudah berbeda. Maka memang kita harus melebur menjadi satu (hidup berdampingan), untuk mewarnai di situ," ungkapnya.
Artikel Terkait
Eling Lan Ngelingke, Taj Yasin Ingatkan ASN soal Bahaya Korupsi
Marak Kasus Pencabulan di Pesantren, Taj Yasin: Jangan Biarkan Masyarakat Jadi Fobia
Viral Pria Tendang Sesajen di Lokasi Erupsi Semeru, Ini Tanggapan Bupati Lumajang