Kesetiakawanan Tergerus, Dinsos Gandeng Relawan Terjun Langsung

- Selasa, 14 Desember 2021 | 06:15 WIB
Dinas Sosial Jateng menggelar Sarasehan Kesetiakawanan Sosial 2021 di Wisma P4G Semarang. (suaramerdeka.com / Hanung Soekendro)
Dinas Sosial Jateng menggelar Sarasehan Kesetiakawanan Sosial 2021 di Wisma P4G Semarang. (suaramerdeka.com / Hanung Soekendro)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Upaya menanamkan kesetiakawanan sosial di kalangan anak-anak muda menghadapi tantangan yang lebih berat.

Untuk itu, Dinas Sosial Jateng mengajak para relawan sosial untuk tanggap dan aktif dengan tantangan yang berat tersebut.

Tantangan itu berkaitan dengan kuatnya arus media sosial pada anak-anak muda saat ini, yang lebih terbiasa dengan gadget dan cenderung kurang berinteraksi secara fisik dengan teman atau tetangga di lingkungannya.

Di sisi lain, adanya pandemi juga menyebabkan kurangnya interaksi secara langsung.

Di tengah ancaman tergerusnya rasa kesetiakawanan pada generasi muda, maka Dinas Sosial fokus untuk memperkuatnya, jelang diperingatinya Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Jateng pada 20 Desember 2021.

Baca Juga: Pemerintah Genjot Digitalisasi UMKM Agar Tetap Bertahan

"Semangat kebersamaan, kegotongroyongan, kekeluargaan harus terus ditumbuhkan, direvitalisasi dan didayagunakan dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai kegiatan," kata Kabid Pemberdayaan Sosial Dinsos Jateng, Deni Riyadi saat membuka acara Sarasehan Kesetiakawanan Sosial 2021 di Wisma P4G Semarang, Senin 13 Desember 2021.

Deni Riyadi mengatakan upaya untuk menumbuhkan rasa kesetiakawanan tidak bisa dilakukan cepat. Namun mesti dilakukan secara kontinyu dan mengajak seluruh elemen masyarakat.

Salah satu peserta dari Karang Taruna Kota Semarang, Ari mengatakan telah terjadi penurunan rasa kesetiakawanan sosial di anak-anak muda saat ini.

Hal itu ditengarai dengan cueknya mereka dengan kejadian-kejadian di lingkungan mereka sendiri.

Baca Juga: Siapkan Guru Dalam Menghadapi Asesmen Kompetensi

"Anak-anak muda, kalau sudah main game, seperti sudah tak menghiraukan lingkungannya. Meskipun ada kejadian atau tetangga membutuhkan bantuan," kata Ari.

Akademisi Teguh Hadi Prayitno mengatakan saat ini kondisi sudah berubah, maka cara-cara untuk mengajak atau menanamkan rasa kesetiakawanan juga harus mengikuti zamannya.

Era media sosial tidak akan bisa dibendung dan justru mesti dimanfaatkan untuk menebarkan nilai-nilai kebaikan tersebut.

"Justru kegiatan-kegiatan kesetiakawanan harus di share, agar menginspirasi orang lain," kata Teguh.***

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X