Ia juga belum vaksin karena takut jarum suntik, tetapi selanjutnya ia berniat memberanikan diri untuk vaksin.
"Memang hampir tiap hari Pak Mansyur, selalu mengingatkan kita untuk terapkan prokes. Lambat laun, pedagang mulai muncul kesadaran, sehingga taat prokes," tutur Rubkhan.
Terpisah, Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Ir Budiyanto menuturkan, sebetulnya sudah ada edaran dari Walikota Pekalongan tentang Prokes melalui 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.
"Semuanya sudah kami terapkan juga kepada para pedagang,tetapi memang terkadang mereka masih ada yang tidak mematuhi atau abai terhadap prokes,padahal tempat cuci tangan di masing-masing pasar sudah ada, penggunaan masker juga sudah diwajibkan saat hendak memasuki area pasar juga sudah kami ingatkan kepada para pedagang maupun pembeli," terang Budiyanto.
Baca Juga: Kolaborasi Stiepari ADPI, Tuan Rumah ICORAD Diikuti Peserta 8 Negara
Pihaknya terus memberikan himbauan kepada para pedagang maupun pembeli untuk selalu disiplin prokes,meskipun saat ini jumlah pasien yang terkonfirmasi positif jauh menurun dibandingkan sebelumnya dan keterisian BOR di rumah sakit rujukan Covid-19 sudah zero.
Namun,hal ini bukan berarti menandakan bahwa virus Covid-19 ini sudah hilang. Tetapi,karena herd immunity masyarakat Kota Pekalongan sudah mulai terbentuk.
Dengan program vaksinasi yang masih terus digalakkan oleh Pemkot Pekalongan, diharapkan cakupan vaksinasi di Kota Pekalongan bisa tercapai,khususnya vaksinasi yang menyasar kalangan lanjut usia (lansia) yang capaiannya tergolong masih rendah.
Artikel Terkait
PPKM Kota Magelang Bertahan di Level 1, Masyarakat Tetap Diminta Prokes
Tetap Tertib Prokes, Hindari Gelombang Ketiga Covid-19
Dukung PPKM Level 1, Polres Semarang Imbau Masyarakat Patuhi Prokes dan Sosialiasi PeduliLindungi