Anak-anak Ambil Alih Posisi Pejabat Tinggi Pemerintah Daerah di Jawa Tengah, Ada Apa?

- Minggu, 21 November 2021 | 09:04 WIB
seorang anak tengah mengambil alih posisi pejabat tinggi pemerintah daerah di Jawa Tengah dalam rangka Hari Anak Sedunia. (suaramerdeka.com/Irawan Aryanto)
seorang anak tengah mengambil alih posisi pejabat tinggi pemerintah daerah di Jawa Tengah dalam rangka Hari Anak Sedunia. (suaramerdeka.com/Irawan Aryanto)

Baca Juga: Hidupkan Wisata Malam, Taman Kyai Langgeng Hadirkan Langgeng Cafe

"Senang bisa memerankan Kepala Dinas. Saya harus menguasai masalah yang dibahas. Ada tiga isu utama. Pertama anak yatim piatu terdampak Covid-19, kesehatan mental, dan pertemuan tatap muka di new normal," tutur Mega.

Maria De Lourdes dari SMA Loyola Semarang yang menjadi moderator Kids Take Over juga dengan lancar mengatur jalannya acara.

Sementara itu Christina Ningrum, fasilitator Forum Anak Provinsi Jawa Tengah menjelaskan tema kesehatan mental ini dipilih karena melihat dampak dari situasi pandemi kepada anak-anak.

Baca Juga: Tanah Longsor Landa Desa Pagetan Banjarnegara, 4 Orang Meninggal Dunia

"Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Forum Anak ada 77,5 persen anak mengakui sering terjadi perundungan di dunia online selama masa pandemi ini," ujarnya.

Ia menambahkan, dalam rapat koordinasi ini yang ingin ditunjukkan adalah bagaimana pentingnya memastikan suara anak terus terdengar dan dipertimbangkan terutama dalam isu-isu yang berdampak terhadap hak-hak anak.

Dalam survey yang dilakukan oleh UNICEF dan Gallup juga memperlihatkan bahwa lebih dari 50 persen anak-anak dan anak muda mendapatkan tekanan lebih tinggi untuk merasa sukses.

Baca Juga: Irigasi Otomatis Berbasis IoT Dikenalkan Balitbangtan untuk Food Estate Wonosobo

Sementara itu 29 persen anak-anak atau 1 dari 3 anak juga sering merasa depresi atau kurang memiliki ketertarikan untuk beraktivitas.

Melalui kegiatan Kids Take Over ini, anak-anak mendapatkan kesempatan untuk bisa mengekspresikan gagasannya dengan berbagai permasalahan yang mereka hadapi sehari-hari.

Seperti bagaimana anak merasa terintimidasi di masa pandemi, kondisi kesehatan mental dan perlindungan bagi anak yang kehilangan orang tua/pengasuh utama di masa pandemi, dan pendidikan di masa pandemi yang juga berdampak pada kesehatan mental mereka.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Jateng Retno Sudewi menerangkan, bahwa semua kegiatan itu dirancang oleh anak-anak.

"Ternyata mereka mampu mengangkat dan membahas isu-isu yang berkaitan dengan anak. Saya yang di-take over oleh Mega, saya terharu. anak-anak wawasannya luas dan mampu melahirkan solusi," kata Retno.

Sementara Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Surabaya, Ermi Ndoen menjelaskan, bahwa bocah Jateng optimis untuk masa depannya yang lebih baik dan sukses. Para pemimpin di mana pun amat perlu mendengar suara anak-anak.

Halaman:

Editor: Nugroho Wahyu Utomo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X