KLATEN, suaramerdeka.com – Sebanyak 44 kapal wisata yang beroperasi di Rawa Jombor, Klaten diwajibkan melengkapi sarana keselamatan berupa pelampung, serta menerapkan protokol kesehatan.
"Operasi penertiban terkait prokes dan kondisi getheknya, saya lihat bagus semua. Ini untuk mencegah agar jangan sampai terjadi tragedi seperti di Kedung Ombo yang menelan korban jiwa," kata Kepala Satpol PP, Joko Hendrawan di Rawa Jombor, saat melakukan razia penertiban kapal, Sabtu, 5 Juni 2021.
Razia digelar Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) dengan melibatkan Polres Klaten dan TNI, serta pihak terkait lainnya.
Baca Juga: Sarasehan Budaya, Dandim Madiun: Pendekar Harus Berkarakter dan Berjiwa Ksatria
Langkah itu sekaligus untuk menagih kesepakatan yang dibuat Pemkab Klaten dengan anggota Paguyuban Kapal Wisata dalam pertemuan sebelumnya.
Tim gabungan meminta para operator untuk menempelkan tulisan ‘’Wajib pakai masker’’ dan himbauan prokes 5 M di kapal wisatanya masing-masing.
"Sarana keselamatan menjadi fokus, yakni tersedianya pelampung sesuai jumlah penumpang. Namun saat ini, jumlah penumpang masih dibatasi maksimal 50 persen demi mencegah penularan covid-19," ujar Joko Hendrawan.
Kepala Disparbudpora Sri Nugroho mengatakan, 5 Juni 2021 merupakan batas akhir pemenuhan sarana keselamatan sesuai kesepakatan antara para pengelola gethek, pemerinah desa dan Pemkab Klaten.
Baca Juga: Update Covid-19 5 Juni: Tambah 6.594, Kasus Baru Positif Corona di RI 1.850.206
"Sebenarnya, kondisi kelayakan kapal wisata harus sesuai standar KNKT. Kami sudah bersurat ke KNKT, namun belum ada balasan. Kami lalkukan pendataan, bagi yang belum melengkapi diberikan teguran tertulis," jelas Joko.
Sebelumnya, baru sekitar 70 persen dari 44 kapal di Rawa Jombong yang sudah melengkapi sarana keselamatan.
Ketua Paguyuban Kapal Wisata Rawa Jombor Sutomo mengatakan, awalya hanya ada empat gethek atau perahu wisaya di Rawa Jombor di awal pandemi.
Karena peminatnya banyak, maka perahu lain pun bermunculan dengan berbagai dekorasi.
"Semula penumpangnya sampai antre. Kalau sekarang jumlahnya 44 kapal, sebagain besar sudah melengkapi sarana keselamatan dan menerapkan protokol kesehatan," kata Sutomo.
Artikel Terkait
Datangi BPN Klaten, Warga Terdampak Jalan Tol Minta Kejelasan Ganti Rugi Tanaman
Bentuk Pengurus Baru, Seniman Klaten Menggelar Musrenda Lima Tahunan