MAGELANG, suaramerdeka.com – Meski Kota Magelang masuk dalam PPKM level 1, tracing atau pelacakan kontak erat pasien Covid-19 masih harus digencarkan.
Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan kasus aktif yang bisa menyebabkan terjadinya gelombang 3 penyebaran Covid-19 di Kota Magelang.
Wali Kota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz mengatakan, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Dinkes), tracing menjadi indikator penanganan Covid-19 yang perlu diperhatikan, terutama di kalangan anak-anak atau pelajar.
"Dari semua parameter, hanya satu yang harus dijaga, yaitu tracing. Maka pakai uji petik karena dari pusat masih terbatas. Yang dikhawatirkan dari anak-anak karena (penyebaran Covid-19) kurang terdeteksi," ujarnya dalam rapat penanganan Covid-19 bersama Forkopimda Kota Magelang, di Aula Adipura Kencana.
Baca Juga: Ini Empat Manfaat Kulit Buah Naga yang Wajib Diketahui
Dia menuturkan, dalam kurun waktu terakhir, tidak ada tambahan kematian maupun kasus aktif Covid-19 baru.
Dokter Aziz meminta uji petik tracing menyebar di seluruh kecamatan di Kota Magelang, terutama terhadap pelajar yang sedang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Selanjutnya, hal yang perlu diperhatikan lagi adalah mobilitas warga yang mulai meningkat beberapa waktu terakhir.
Bukan tidak mungkin, pihaknya akan melakukan penyekatan akses jalan protokol, maupun memberlakukan ganjil/genap plat kendaraan bermotor, untuk mengkontrol mobilitas warga.
Baca Juga: LPPM IAIN Kudus Bahas RPKP Kawasan Wisata Muria, Tindaklanjuti Hasil Pemetaan
Artikel Terkait
Operasi Sikat Jaran Candi, Polres Magelang Kota Ungkap Kasus Curat dan Curas
Batik Rajah, Angkat Potensi Kota Magelang Bergaya Lukisan dan Filosofis
Taman Kyai Langgeng Buka Camper Park, Hidupkan Wisata Malam di Kota Magelang
Polres Magelang Kota Bekuk Komplotan Pencuri Kabel Telepon
Ngopi Bareng Pak Wali, Sarana Komunikasi Pemkot Magelang dengan Warga