Wisata TKL dan Gunung Tidar Belum Kantongi Sertifikat CHSE, Dibuka Sebatas Simulasi

- Rabu, 29 September 2021 | 14:50 WIB
KETERANGAN PERS: Sekda Kota Magelang, Joko Budiyono bersama asisten dan kepala OPD memberi keterangan pers terkait perkembangan Covid-19, pembelajaran tatap muka, dan kesiapan dunia pariwisata. (suaramerdeka.com/Asef Amani)
KETERANGAN PERS: Sekda Kota Magelang, Joko Budiyono bersama asisten dan kepala OPD memberi keterangan pers terkait perkembangan Covid-19, pembelajaran tatap muka, dan kesiapan dunia pariwisata. (suaramerdeka.com/Asef Amani)

 MAGELANG, suaramerdeka.com – Pemkot Magelang belum dapat membuka untuk umum destinasi wisata Taman Kyai Langgeng (TKL) dan Kebun Raya Gunung Tidar.

Selain masih PPKM level 3, kedua tempat wisata ini juga belum mengantongi sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang, Joko Budiyono mengatakan, tempat wisata dan pendidikan/sekolah untuk sementara ini masih sebatas uji coba. Termasuk bentuk sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan sadar wisata.

“Kita akan turun ke Gunung Tidar, Taman Kyai Langgeng, dan museum-museum untuk melakukan simulasi. Simulasi ini penting, karena jika nanti dimungkinkan dibuka untuk umum kita sudah siap semuanya,” ujarnya saat jumpa pers di Ruang Sidang Lt 2 Pemkot Magelang, Rabu 29 September 2021.

Baca Juga: Program Pesantrenpreneur Dorong Kemandirian Pesantren dan Gerakkan Ekonomi Kerakyatan

Dia menuturkan, animo masyarakat untuk mengunjungi objek wisata diperkirakan bakal melonjak jika kondisi Covid-19 betul-betul terkendali.

Maka, ia pun mewaspadai lonjakan itu serta mengantisipasinya dengan melakukan simulasi.

Simulasi ini untuk menentukan kesiapan kita menerima kunjungan wisatawan, terutama dalam menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Jangan sampai terjadi klaster wisata jika nanti dibuka untuk umum kita tidak bisa menerapkan prokes ketat,” katanya.

Sebagai upaya mendukung kelangsungan usaha TKL, Joko mengutarakan, pihaknya mengarahkan sekolah untuk dapat mengajak muridnya berkegiatan di luar ruangan, terutama di TKL.

Baca Juga: Ditpolair Polda Jateng Berhasil Gagalkan Penyelundupan 9.320 Benih Bening Lobster

Namun, ia membatasi dengan tegas kegiatan di TKL itu sifatnya untuk pembelajaran, bukan rekreasi.

“Kondisi TKL kasihan, gaji karyawan tetap jalan tapi pendapatan perusahaan tidak ada. Maka, Pemkot perlu membantu dan kita harap sekolah dapat mengajak siswanya untuk belajar di TKL,” tuturnya.

Kepala Disporapar Kota Magelang, Wulandari Wahyuningsih menambahkan, TKL sudah dua kali simulasi dengan diikuti sejumlah stakeholder.

Hanya saja, untuk dapat dibuka secara umum perlu menunggu hasil assesmen CHSE dari Kemenparekraf.

Halaman:

Editor: Edyna Ratna Nurmaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X