Ketoprak Jadi Penilaian Belajar SMA 1 Jakenan

Andika
- Jumat, 21 Februari 2020 | 11:56 WIB
ATRAKTIF: Penampilan sejumlah siswa dalam memainkan ketoprak terlihat begitu atraktif kemarin.
ATRAKTIF: Penampilan sejumlah siswa dalam memainkan ketoprak terlihat begitu atraktif kemarin.

PATI, suaramerdeka.com - SMA 1 Jakenan Pati membuat terobosan dalam upaya pengembangan kebudayaan tradisional, khususnya ketoprak. Manajemen sekolah menjadikan seni tradional itu sebagai salah satu materi penilaian belajar.

Sekolah itu menjadikan pentas ketoprak siswa sebagai salah satu nilai pembelajarannya. Kendati pentas digarap sederhana, namun anak-anak mampu membawakan dengan apik dan menarik.

Pentas mengambil cerita yang kerap dimainkan. Sebagian besar bahkan cerita rakyat Pati. Seperti cerita Ajisaka, Pelangi ing Langit Singosari, Babad Pati, Ondo Rante, Jaka Tarub, Suminten Ngidam, Suminten Edan, Angling Darma, Damar Wulan, Jaka Kendhil, Rara Mendut, hingga Saridin.

Konsep pementasan pun menampilkan rangkaian cukup lengkap. Ada tarian, tembang, hingga pertunjukkan bela diri. Pementasannya tampak kian menarik dengan iringan musik gamelan.

Yuniartiningsih, guru SMA 1 Jakenan mengaku kegiatan itu sengaja digelar sebagai penilaian pembelajaran bahasa Jawa. Total ada 24 kelompok tampil dari 12 kelas di sekolah itu.

‘’Kami ingin menguatkan kecintaan akan budaya bagi para siswa terhadap kesenian ketoprak. Bagaimana pun ketoprak saat ini telah menjadi ikon bagi Kabupaten Pati,’’ kata Yuni.

Pementasan ketoprak siswa diharapkan kelak akan muncul para pegiat kesenian ketoprak dari generasi muda yang turut melestarikan kesenian tradisional tersebut. ‘’Kegiatan ini juga kami gelar secara rutin setiap tahun,’’ katanya.

Editor: Andika

Terkini

X