SLEMAN, suaramerdeka.com - Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (UII) bekerja sama dengan University of Rhode Island (URI) USA, dan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Yogyakarta (Polkesyo) mengadakan kegiatan J-Term 2020 pada tanggal 7-12 Januari.
Agenda J-Term rutin dilakukan oleh Jurusan Farmasi UII, dan University of Rhode Island USA sejak tahun 2016. Pada tahun 2020 ini, kegiatan diperluas dengan melibatkan Polkesyo.
Serangkaian kegiatan J-Term 2020 yang mengusung topik ini meliputi kuliah tamu, student interprofessional working group, dan pengabdian masyarakat. Kuliah tamu disampaikan oleh dosen-dosen dari jurusan Farmasi UII, Psikologi UII, College of Pharmacy URI, College of Nursing URI, College of Health Science URI, dan Polkesyo dengan topik Non Communicable Diseases in Indonesia, dan Indonesian Traditional Medicine.
"Student interprofessional working group merupakan sarana pembelajaran berbasis interprofessional education dengan topik seputar diabetes, stroke, hipertensi, dan smoking cessation antara mahasiswa S1 Farmasi, Profesi Apoteker, Kedokteran dan Psikologi UII dengan mahasiswa URI dan Polkes Yogyakarta," terang koordinator J-Term, Pinus Jumaryanto dalam jumpa pers, Selasa (7/1/2020).
Adapun kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan sebagai salah satu bentuk implementasi hasil pembelajaran dari student interprofessional working group, dan promosi kesehatan pada masyarakat yang melibatkan kurang lebih 250 prolanis di empat puskesmas wilayah Kabupaten Sleman yakni Puskesmas Ngaglik 1, Ngaglik 2, Ngemplak 1, dan Prambanan.
Pada kegiatan ini, masyarakat diedukasi tentang bagaimana pola hidup sehat untuk mengurangi komplikasi akibat diabetes dan hipertensi serta mengenali gejala awal stroke dan pencegahannya. Pemberian edukasi mengenai pola hidup sehat dan preventif juga dilakukan kepada masyarakat di Dusun Pelem, Harjobinangun, Pakem, Sleman sebagai bentuk kerjasama Farmasi UII dengan Sekolah Islam Afkaaruna.
Wakil Direktur dan Kemahasiswaan dan Kerjasama Polkesyo, Iswanto berharap, kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menambah manfaat kepada masyarakat melalui pendekatan berbagai bidang keilmuan dan lintas negara.
"Selain itu, mahasiswa bisa sharing pengalaman internasional dan diharapkan mengembangkan cakrawala berpikir semakin luas, sedangkan masyarakat juga mendapatkan edukasi melalui pendekatan selain terapi farmakologi," pungkasnya.
