BLORA, suaramerdeka.com – Tercemarnya Sungai Bengawan Solo di Cepu yang diduga berasal dari limbah ciu berdampak langsung kepada warga Blora.
Mulai dari warga yang menggantungkan hidupnya di sungai Bengawan Solo, hingga pelanggan PDAM di sejumlah kecamatan di Blora Kota ikut terdampak.
Menurut Direktur PDAM Blora, Yan Riya Pramono saat dihubungi Minggu (12/9) hingga saat ini produksi air PAM yang mengambil air baku dari Bengawan Solo belum bisa maksimal.
"Sudah bisa produksi memang namun juga belum normal, sehingga aliran air ke sejumlah pelanggan juga belum bisa lancar semua,’’ jelasnya.
Baca Juga: 35 Pengurus Muslimat NU Dilatih Operator Pangkalan Data
Dikatakan,dengan tercemarnya Bengawan Solo di Cepu, PDAM Blora sempat off produksi.
Akibatnya aliran air pelanggan yang berada di wilayah Cepu, Sambong, Jiken, Jepon, bahkan yang berada di Blora Kota yang jaraknya dari Bengawan Solo Cepu mencapai sekitar 34 Km, juga tercemar.
Dari total 2.700 pelanggan PDAM, sebanyak 1.200 pelanggan tidak lagi mendapatkan pasokan air bersih.
Yan menjelaskan pihaknya belum dapat memprediksi waktu untuk kembali memproduksi air bersih dari Bengawan Solo dengan normal.
Baca Juga: Percepat Penanganan Covid-19, Testing, Tracking dan Treatment Harus Ditingkatkan
Artikel Terkait
Pandemi Corona, PDAM Beri Keringanan Pembayaran
Bantu Warga Terdampak Covid-19, PDAM Salatiga Salurkan 400 Paket Sembako Senilai 40 Juta
PDAM Kendal Siapkan Bantuan Air Bersih, Bantu Warga di Musim Kemarau
Bupati Sragen Janji Seleksi Calon Dirut PDAM Terbuka: Fair dari Money Politic
Lantik Pejabat Struktural, PDAM Punya3 Gawe Besar