Pemprov Jateng Salurkan 5.000 Vaksin untuk Pondok Pesantren

- Rabu, 1 September 2021 | 15:12 WIB
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen. (Dok. Jatengprov)
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen. (Dok. Jatengprov)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tengah menyalurkan 5.000 dosis vaksin khusus bagi pondok pesantren.

Beberapa yang sudah mendapatkannya adalah Pondok Pesantren Miftachul Huda Pesawahan Rawalo Kabupaten Banyumas.

Lalu Pondok Pesantren Attaujieh Al-Islamy 2 Andalusia Leler Kebasen Kabupaten Banyumas dan Pondok Pesantren Tanbihul Ghofillin Mantrianom Kabupaten Banjarnegara.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan, vaksinasi di pondok pesantren adalah bagian dari menyambut pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).

Baca Juga: Program #PakaiSampaiHabis Minimalkan Limbah Produk Kecantikan

“Sekarang dengan PPKM levelling ini kan sudah mulai dibuka PTM-nya, walaupun belum semuanya. Ini untuk persiapan menuju kesana," katanya Saat mengecek pelaksanaan vaksinasi di Pondok Pesantren Miftachul Huda Pesawahan Rawalo, Selasa, 31 Agustus 2021.

Karena juga ada pondok pesantrennya (yang) ada sekolahnya, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), ada dari Madrasah Tsanawiyah (MTs), ada SMK dan Madrasah Aliyah (MA), sampai perguruan tinggi,” imbunya.

Gus Yasin menambahkan, pada prinsipnya pemerintah berusaha memberikan vaksinasi bagi seluruh kalangan masyarakat, termasuk warga pondok pesantren.

Baca Juga: 500 Unit Rumah DP 0 Persen Dibangun untuk THL, Bupati: Manfaatkan Tanah Pemda

Namun karena jumlah vaksin belum mencukupi, saat ini belum semua santri mendapatkannya.

Taj Yasin mencontohkan, Pondok Pesantren Attaujieh Al-Islamy 2 Andalusia dari sekitar 3.000 santri baru mendapat alokasi 500 dosis vaksin.

Sedangkan di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofillin Mantrianom dari 2.000-an santri, baru mendapat 800 dosis vaksin.

Baca Juga: Pemerintah Akui Masih Ada Keterbatasan Fasilitas Pendukung dan Cakupan Vaksinasi: bukan Halangan Dibukanya PTM

Taj Yasin memberi pengertian, distribusi vaksin memang dilakukan secara bertahap, karena pemerintah daerah sangat bergantung alokasi vaksin yang diberikan oleh pemerintah pusat.

Pondok-pondok pesantren yang sudah mendapat alokasi vaksin, sambungnya, akan dievaluasi. Hasil evaluasi nantinya bisa menjadi dasar untuk mengajukan permohonan penambahan vaksin.

Halaman:

Editor: Rosikhan Anwar

Sumber: jatengprov

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X