SLEMAN, suaramerdeka.com - Pemerintah Kabupaten Sleman kembali mengukuhkan desa tangguh bencana. Kali ini yang dikukuhkan adalah Desa Tambakrejo, Kecamatan Tempel. Peresmian Desa Tambakrejo sebagai desa tangguh bencana dilakukan oleh Wakil Bupati Sleman di Lapangan Desa Tambakrejo, Jumat (9/8).Pengukuhan diawali dengan pelaksanaan gladi lapang oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman bersama tim desa tangguh bencana, dan warga.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto dalam laporannya menyampaikan, pengukuhan desa tangguh bencana serta pelaksanaan gladi lapang tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan peran serta warga, khususnya kelompok rentan, dalam pengelolaan sumber daya guna mengurangi risiko bencana. Selain itu juga meningkatkan kerjasama antara para pemangku kepentingan seperti pemerintah, warga, sekolah, sektor swasta, perguruan tinggi, LSM, organisasi masyarakat dan kelompok-kelompok lainya,” urai Joko.
Pada kegiatan ini jumlah peserta yang turut andil sebanyak 200 orang dari berbagai unsur. Sejauh ini di Sleman telah terbentuk 50 desa tangguh bencana. Dari pemetaan, Kecamatan Tempel merupakan wilayah yang memiliki resiko bencana angin kencang.
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun yang menyaksikan langsung kegiatan gladi lapang mengatakan, kegiatan tersebut menjadi salah satu upaya untuk persiapan dalam menghadapi terjadinya bencana alam di Desa Tambakrejo. "Ini juga mejadi langkah dalam menyamakan persepsi dan mematangkan koordinasi antar instansi terkait penanganan bencana,” katanya.
Dia menekankan, kegiatan tersebut bukan merupakan suatu sikap responsif melainkan upaya preventif yakni pengelolaan resiko bencana. Oleh karenanya, dia mengimbau kepada seluruh peserta gladi dan masyarakat untuk melakukan hal-hal yang bersifat preventif. Contohnya, memperhatikan pohon-pohon dengan ketinggian lebih dari 25 meter yang berpotensi menjadi risiko bagi keselamatan masyarakat