Mainan Tradisional, Solusi Setop Kecanduan Gadget

- Senin, 17 Juni 2019 | 04:46 WIB
MAINAN TRADISIONAL : Personel Fantri mengajak anak-anak bermain mainan tradisional untuk mengasah saraf motorik dalam kampanye stop phubbing di Car Free Day Alun-alun, Minggu (16/6). (SM/Wawan Hudiyanto)
MAINAN TRADISIONAL : Personel Fantri mengajak anak-anak bermain mainan tradisional untuk mengasah saraf motorik dalam kampanye stop phubbing di Car Free Day Alun-alun, Minggu (16/6). (SM/Wawan Hudiyanto)

TEGAL, suaramerdeka.com  - Belakangan fenomena perilaku anak-anak yang kecanduan ponsel seluler atau gadget menjadi perhatian serius masyarakat dan para orang tua. Dalam keseharian anak-anak tidak lepas dari gadget yang berdampak buruk pada rendahnya jiwa sosial anak-anak.

Anak-anak berperilaku tidak mengindahkan orang lain, sibuk dengan gadget, atau bahkan kecanduan gadget. Dalam bahasa keren disebut istilah phubbing, berasal dari kata phone dan snubbing.

Nah, sejumlah komunitas anak-anak menggencarkan kampanye Stop Phone Snubbing (Phubbing) melalui permainan tradisional. Tujuannya, untuk memberikan edukasi kepada semua anak yang saat ini cenderung introvert (menutup diri) lantaran kecanduan gadget.

Kampanye Stop Phubbing digelar Komunitas Forum Anak Tegal Bahari (Fantri), Forum Cyber Pelajar (FCP) dan Forum OSIS Kota Tegal (FOKT) di Car Free Day Alun-alun, Minggu (16/6).  Event itu sekaligus dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN).

Menurut Ketua Penyelenggara Stop Phubbing, Hiban, kampanye Setop Gadget dan Phubbing menjadi bentuk keprihatinan atas menurunnya jiwa sosial anak-anak saat ini. Perkembangan teknologi memberikan kemudahan mengakses informasi melalui gadget justru berdampak negatif pada psikologis anak.

Bahkan, banyak anak membatasi diri dengan lingkungan sekitar karena terlalu asik dengan dunia individual dan terkikisnya jiwa sosial anak. "Dengan kampanye Stop Phubbing, diharapkan bisa mengurangi kecanduan gadget dan Phubbing melalui permainan tradisional dan permainan kelompok," katanya.

Dia mengemukakan, selain mainan tradisional, banyak kegiatan positif lainnya yang bisa dilakukan anak-anak untuk mengisi waktu luang atau bermain. Antara   lain, menggambar dan mewarnai, mendongeng atau bercerita, ular tangga, hingga bermain egrang.

Diharapkan setelah mengikuti kampanye Stop Phubbing bisa menggugah kesadaran anak-anak bahwa banyak permainan tradisional yang menarik dari sekedar bermain gadget.

Sementara itu, pendamping Fantri, Ida Krisdianti menambahkan kegiatan itu mendapat respons positif. Anak-anak dengan usia 7 - 16 tahun hendaknya perlu terus dimotivasi mengoptimalkan kampanye Stop Phubbing.

Sebab, pada usia itu, merupakan tahun-tahun emas tumbuh kembang anak dimana peran lingkungan sangat menentukan dalam mengasah jiwa sosial melalui berbagai kegiatan.

Editor: Rosikhan

Tags

Terkini

PT SAMI Gelar Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis

Jumat, 26 Mei 2023 | 11:45 WIB
X