Gerakan Santri Menulis ke 29 Tahun di USM, Gus Yasin : Tulisan Menarik Mudahkan Syiar Agama

- Jumat, 31 Maret 2023 | 21:09 WIB
Wakil Gubernur Jateng KH Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) saat membuka acara Gerakan Santri Menulis ke 29 di gedung Ir Widjadmoko, Universitas Semarang, Jalan Arteri Soekarno-Hatta Semarang, Jumat 31 Maret 2023. (SM/Siswo Ariwibowo)
Wakil Gubernur Jateng KH Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) saat membuka acara Gerakan Santri Menulis ke 29 di gedung Ir Widjadmoko, Universitas Semarang, Jalan Arteri Soekarno-Hatta Semarang, Jumat 31 Maret 2023. (SM/Siswo Ariwibowo)


SEMARANG, suaramerdeka.com - Suara Merdeka Network (GSM) berkolaborasi dengan Universitas Semarang (USM) mengadakan acara Gerakan Santri Menulis (GSM) ke 29.

Acara pembukaan Gerakan Santri Menulis yang berlangsung di gedung Ir Widjadmoko USM itu dihadiri sejumlah tokoh.

Seperti, Wakil Gubernur Jateng KH Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jateng, Dr KH Noor Abadi, M.Pd, Rektor USM Dr Supari ST MT.

Baca Juga: Benarkah Pohon Pisang di Depan Rumah Bisa Menghambat Rezeki ? Simak Penjelasan dari Feng Shui dan Kepercayaan

Kemudian Pemred Harian Suara Merdeka H Triyanto Triwikromo, Pemred suaramerdeka.com Agus Toto Widyatmoko.

Sekretaris Redaksi Suara Merdeka Setiawan Hendra Kelana, dan koordinator acara GSM H Agus Fathuddin Yusuf, dan lainnya.

Wakil Gubernur Jateng, Gus Yasin saat membuka acara mengajak para santri agar lebih kreatif memproduksi tulisan.

Baca Juga: Ramalan Weton 31 Maret 2023, Jumat Legi, Akhir Bulan Mari Bergembira, Cocok Bisnis Tanamlah Aglonema

Wagub menilai, tulisan yang menarik bisa menjadi salah satu cara agar syiar Islam lebih luas tersebar dan mudah dipahami.

"Kami yakin ilmu atau literasi Islam selaras dengan zaman, namun memang perlu dimodifikasi," kata Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin Maimoen, Jumat 31 Maret 2023.

Gus Yasin menjelaskan, perlunya modifikasi dalam penyajian materi, bukan hukumnya agar masyarakat lebih mudah memahami.

Baca Juga: 5 Tanaman Hias yang Bikin Rumah Banjir Rezeki dan Keberuntungan Menurut Feng Shui dan Primbon Jawa

Menurut Wagub, budaya menulis di lingkungan pesantren sangat bagus.

Namun kurang bisa diterima masyarakat karena lebih banyak menggunakan Bahasa Arab dan istilah-istilah pesantren yang tidak familiar.

"Kami menyambut positif Gerakan Santri Menulis. Beberapa pondok pesantren yang berpartisipasi seperti Pondok Pesantren Nurul Hidayah, Al Madinah dan Al Itqon," terangnya.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X