Gerakan Santri Menulis : Tumbuhkan Budaya Menulis di Pesantren Al Marufiyyah Beringin Tambakaji Semarang

- Senin, 27 Maret 2023 | 18:13 WIB
Foto Bersama saat putaran kedua GSM Ke-29, di Pondok Pesantren Al Ma'rufiyyah Beringin Wetan Tambakaji Ngaliyan Semarang, Senin (27/3/2023). (SM/Slamet Daryono)
Foto Bersama saat putaran kedua GSM Ke-29, di Pondok Pesantren Al Ma'rufiyyah Beringin Wetan Tambakaji Ngaliyan Semarang, Senin (27/3/2023). (SM/Slamet Daryono)



SEMARANG,suaramerdeka.com – Putaran kedua sarasehan jurnalistik Gerakan Santri Menulis (GSM) Ke-29 digelar di Pondok Pesantren Al Marufiyyah Beringin Wetan Tambakaji Ngaliyan Semarang, Senin (27/3/2023).

Sekitar 100 santri putra dan putri dari Pesantren Al Marufiyyah antusias mengikuti materia pelatihan yang disampaikan wartawan senior Suara Merdeka dalam Gerakan Santri Menulis itu.

Pesantren Al Marufiyyah Semarang berada di tepi Jalan Tol Semarang-Batang tersebut menjadi tempat berlangsungnya Gerakan Santri Menulis putaran kedua.  

Baca Juga: Bukan Pohon Pisang, Ini Sederat Tanaman yang Sebaiknya Tidak Ditanam di Depan Rumah, Keberuntungan bisa Hilang

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kabag Tata Pemerintahan Kota Semarang Kartika Hedi Aji yang mewakili Wali Kota Semarang, dan Kasi PD Pontren Kemenag Kota Semarang Tantowi Jauhari.

Kemudian Pemimpin Redaksi (Pemred) Suara Merdeka Triyanto Triwikromo, Wapemred Rukardi, Sekretaris Redaksi Setiawan Hendra Kelana, Panitia GSM Agus Fathudin Yusuf, dan Pengasuh PP Al Marufiyyah KH Abas Masrukhin.

Pemred Suara Merdeka Triyanto Triwikromo, menyampaikan, selama 29 tahun Suara Merdeka menggelar Gerakan Santri Menulis, terus-menerus tanpa putus.

Baca Juga: Mengintip Spesifikasi, Harga dan Pajak Mobil Alphard yang Jemput Menteri Sri Mulyani di Apron Bandara Soetta

“GSM sebagai upaya kita untuk menumbuhkan budaya menulis di dunia pesantren. Kita memberikan syiar-syiar dan pengetahuan, terutama pengetahuan jurnalistik,” kata dia.

Lantas kenapa jurnalistik yang menjadi pilihan.

Gerakan Santri Menulis
Gerakan Santri Menulis (SM/dok)

Menurut Triyanto, karena jurnalistik menjadi sebuah pengetahuan yang paling dekat dengan kebenaran.

“Ayat pertama dalam jurnalistik itu membela kebenaran. Kalau mengungkap kebenaran, pasti sangat dekat dengan Islam. Itulah di antara sebabnya jurnalistik dipilih,” terang dia.

Baca Juga: Ramalan Weton 27 Maret 2023, Senin Pahing, Pembawa Rezeki Bagi Keluarga di Rumah

Triyanto menyampaikan, kegitan GSM tidak hanya berhenti sampai di sarasehan jurnalistik saja.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X