SUARAMERDEKA.COM - BPS Jawa Tengah mencatat, pada 2022 kemarin luas panen padi mencapai sekitar 1,69 juta hektare dengan produksi sebesar 9,36 juta ton gabah kering giling (GKG).
Apabila dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras pada 2022 mencapai 5,38 juta ton.
Statistisi Ahli Madya BPS Jateng Sri Diastuti mengatakan luas panen padi pada 2022, sebenarnya mengalami penurunan sebanyak 8,04 ribu hektare atau 0,47 persen dibanding luas panen padi di 2021 yang mencapai 1,70 juta hektare.
Baca Juga: Salah Sendiri, Begini Akibatnya Kalau Nekat Menanam Tanaman Hias Lidah Mertua!
Dilansir dari kanal YouTube BPS Jateng, dijelaskan untuk produksi padi juga mengalami penurunan sebanyak 262,21 ribu ton atau 2,73 persen dibandingkan produksi padi di 2021 sebesar 9,62 juta ton GKG.
Bahkan, produksi beras di 2022 untuk konsumsi pangan penduduk yang mencapai 5,38 juta ton juga mengalami penurunan sebanyak 150,79 ribu ton.
Penurunan tersebut mencapai 2,73 persen dibanding produksi beras di 2021 sebesar 5,53 juta ton.
Menurutnya, secara nasional Jateng berada di posisi kedua secara luasan baku sawah setelah Jawa Timur.
"Puncak luas panen terbesar ada di bulan Maret, kemudian Juni dan Juli. Itu di tahun 2022. Kalau kita lihat untuk tahun 2023 itu Supround Satu (Januari-April) luas panen padi Jawa Tengah seluas 0,74 juta hektare. Ini juga mengalami penurunan dari Supround Satu 2022 sebesar 1,80 persen," kata Dias.
Lebih lanjut Dias menjelaskan, luas panen padi pada Januari 2023 mencapai 0,06 juta hektare.
Sementara potensi panen sepanjang Februari hingga April 2023 diperkirakan seluas 0,68 juta hektare.
Pada Januari 2023, produksi padi diperkirakan sebesar 0,36 juta ton GKG dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2023 mencapai 3,98 juta ton GKG.
"Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Subround Januari-April 2023 diperkirakan mencapai 4,34 juta ton GKG. Ini juga mengalami penurunan 12,75 ribu ton GKG dibanding 2022 yang sebesar 4,36 juta ton GKG," imbuhnya.
Artikel Terkait
Manjadi Produsen Data dan Penyusun Meta Data Teresponsif, BPS Beri Penghargaan Enam OPD di Kabupaten Semarang
Ekspor Jateng Melandai, BPS Catat Penurunan Ekspor Non Migas Turun 3,01 Persen
Pasar Murah SPHP Sasar 5 Kelurahan di Kebumen, Digelontor 15 Ton Beras Murah
Harga Acuan Belum Tentu Efektif untuk Stabilkan Harga Beras, Harus Fokus pada Proses Produksi