Turki, suaramerdeka.com- gempa bumi yang melanda negara Turki-Suriah pada Senin (6/2/2023) menelan bayak korban jiwa.
Bahkan hingga Rabu (8/2/2023) jumlah korban tewas gempa Turki-Suriah nyaris mencapai 10.000 orang.
Dilansir dari Aljazeera, Pejabat dan petugas medis mengatakan 7.108 orang tewas di Turki dan 2.530 di Suriah, sehingga total menjadi 9.630.
Namun jumlahnya masih terus bertambah seiring dengan banyaknya korban yang masih belum ditemukan.
Mengingat ini sudah lebih dari 50 jam setelah gempa melanda wilayah Turki-Suriah tersebut.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahwa waktu hampir habis untuk ribuan orang yang terluka dan mereka yang dikhawatirkan masih terperangkap.
Tim pencari dari lebih dari 20 negara bergabung dengan lebih dari 24.000 personel darurat di Turki dan berjanji akan terus mengalirkan bantuan.
Di Suriah, di mana konflik yang dimulai pada 2011 berlanjut, keputusasaan tumbuh di antara mereka yang masih menunggu bantuan.
Upaya bantuan terhambat oleh perang yang terus berlanjut dan isolasi wilayah yang dikuasai oposisi di sepanjang perbatasan, yang dikelilingi oleh pasukan pemerintah yang didukung Rusia.
Kerusakan jalan dan infrastruktur lainnya di Turki selatan telah mencegah bantuan mencapai Suriah utara melalui satu-satunya penyeberangan, yang dikenal sebagai Bab al-Hawa.
Suriah sendiri berada di bawah sanksi Barat terkait dengan perang.
Pemerintah Bashar al-Assad dan sekutunya di Rusia telah memanfaatkan momen tersebut untuk memperbarui dorongan mereka agar bantuan ke utara dialihkan melalui Damaskus.
Artikel Terkait
UPDATE Gempa Turki dan Suriah: Tim Evakuasi Terus Mencari Korban
Erdogan Sebut Gempa di Turki dan Suriah Ini Adalah yang Terparah Dalam 100 Tahun Terakhir
UPDATE Gempa Turki, Jumlah WNI yang Terluka Bertambah Jadi 10 Orang
Viral Seorang Ayah Memegangi Tangan Putrinya yang Meninggal Terkena Reruntuhan Bangunan Gempa Turki/Suriah
Imbas Gempa Dahsyat di Turki, Erdogan Umumkan Keadaan Darurat Selama 3 Bulan