ISTANBUL, suaramerdeka.com - Turki dan Suriah diguncang gempa berkekuatan 7,8 SR, Senin kemarin.
Adapun gempa di Turki dan Suriah, kata Seismolog menjadi, salah satu bencana yang paling mematikan dekade ini.
Pasalnya, ada dengan retakan gempa lebih dari 100 km (62 mil) antara lempeng Anatolia dan Arab.
Baca Juga: 1 Abad NU: Menggerakkan Ekonomi Umat, Memberi Ruang Bertumbuh bagi Perempuan
Pusat gempa yang berada sekitar 26 km sebelah timur kota Nurdagi di Turki pada kedalaman sekitar 18 km di Patahan Anatolia Timur.
Bahkan, gempa menyebar ke arah timur laut, menghancurkan Turki tengah dan Suriah.
Selama abad ke-20, Patahan Anatolia Timur menghasilkan sedikit aktivitas seismik besar.
Baca Juga: Rekor Baru: Beyonce Menjadi Penyanyi Terbanyak Memenangkan Grammy Awards, Rekor Dunia
Dilansir dari Reuters, gempa ini menjadi salah satu gempa yang sangat parah.
Pada saat itu, lempengan batuan padat saling mendorong melintasi garis patahan vertikal, membangun tekanan hingga akhirnya tergelincir dalam gerakan horizontal.
Kemudian, melepaskan sejumlah besar tekanan yang dapat memicu gempa bumi.
Pecahan awal gempa Turki-Suriah dimulai pada kedalaman yang relatif dangkal.
"gempa di permukaan tanah akan lebih parah daripada gempa bumi yang lebih dalam dengan besaran yang sama di sumbernya," kata David Rothery, ahli geosains planet di Universitas Terbuka di Inggris.
Hanya tiga gempa bumi yang terdaftar di atas 6,0 Skala Richter sejak 1970 di daerah tersebut, menurut Survei Geologi AS.
Artikel Terkait
Turki Dilanda Gempa Dahsyat, Mata Uang Lira Sempat Merosot, Saham Jatuh 1,35 Persen
Turki Dilanda Gempa Dahsyat: Biden Sampaikan Belasungkawa pada Erdogan, Tegaskan Kesiapan AS Membantu
Gempa Bumi 7,8 M Landa Turki-Suriah, Badai Salju Hambat Upaya Pencarian Korban
Presiden Jokowi Sampaikan Belasungkawa Gempa Turki - Suriah: Indonesia Berdiri dalam Solidaritas
Gempa Bumi Turki, KBRI Laporkan Tidak Ada WNI yang Menjadi Korban Meninggal Dunia