Turki Dilanda Gempa Dahsyat: Biden Sampaikan Belasungkawa pada Erdogan, Tegaskan Kesiapan AS Membantu

WASHINGTON, suaramerdeka.com - Presiden AS Joe Biden menyatakan belasungkawa kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui panggilan telepon menyusul gempa dashyat yang melanda negara itu.

Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,9 mengguncang Turki tengah dan Suriah barat laut pada Senin 6 Februari 2023 hingga menewaskan ribuan orang.

"Joe Biden menegaskan kembali kesiapan Amerika Serikat untuk memberikan setiap dan semua bantuan yang dibutuhkan kepada sekutu NATO kami Türki dalam menanggapi tragedi ini," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Aljazeera.

Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah Asean Tourism Forum (ATF) 2023, Sandiaga Uno: Saya Bangga

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menawarkan Turki bantuan penuh dari Amerika Serikat dalam menanggapi bencana gempa hari Senin.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menuturkan, Antony Blinken sudah memberi tahu Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu bahwa apa pun yang dibutuhkan Turki yang dapat diberikan.

"Mereka harus mengangkat telepon dan memberi tahu Amerika Serikat,” kata Ned Price.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari ini, 7 Februari 2023: Duh Reyna! Niat Kejar Askara Malah Tertabrak Mobil

Antony Blinken telah meminta staf seniornya untuk mengidentifikasi dana apa yang mungkin tersedia untuk membantu Turki dan organisasi nonpemerintah (LSM) yang bekerja di lapangan di Suriah.

Washington telah mengerahkan Tim Tanggap Bantuan Bencana dan sedang dalam proses mengerahkan dua tim pencarian dan penyelamatan perkotaan dari Virginia dan California.

"Diperkirakan masing-masing tim terdiri dari 79 orang," kata Badan Pembangunan Internasional AS.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Selasa 7 Februari 2023: Semarang Hujan dengan Intensitas Ringan, Jogja Disertai Petir

Dilansir dari AFP, 1.444 orang tewas pada Senin, 6 Februari 2023 melalui seluruh wilayah Suriah, sementara jumlah korban tewas di Turki bertambah menjadi 2.379 orang.

Jumlah korban jiwa yang terus bertambah membuat total kematian di kedua negara mencapai angka 3.823 orang.

Hampir 14.500 orang terluka dan 4.900 bangunan runtuh akibat gempa ini.