Memanas, AS Tembak Jatuh Balon Mata-mata China

AMERIKA, suaramerdeka.com – Hubungan AS dan China semakin memanas.

Terlebih setelah AS menembak jatuh balon yang dicurigai sebagai alat mata-mata dari China pada Sabtu, 4 Februari 2023.

Amerika Serikat (AS) sendiri menembak jatuh balon mata-mata China di lepas pantai Carolina atas perintah Presiden Joe Biden setelah melintasi situs sensitive militer di seluruh Amerika Utara.

Presiden AS, Joe Biden sebenarnya sudah memberi perintah untuk menembak jatuh balon mata-mata China sejak hari Rabu.

Baca Juga: Amanda Manopo Digantikan Rebecca Tamara, Penggemar Menentang, Kembalikan Amanda dengan Arya Saloka

Perintah tersebut baru dieksekusi 3 hari kemudian.

Karena menurut saran pejabat militer Pentagon, jadi waktu terbaik untuk melakukan operasi adalah saat balon sudah berada di atas air.

Hal ini dikarenakan jika menjatuhkan target sasaran (balon mata-mata) dari ketinggian 60.000 kaki, akan menimbulkan risiko yang tidak semestinya bagi orang-orang di darat.

Baca Juga: Amanda Manopo Bakal Kembali ke Ikatan Cinta, Arya Saloka Menentang Keras, Ini Alasannya

“Pada hari Rabu ketika saya diberi pengarahan tentang balon itu, saya memerintahkan Pentagon untuk menembaknya jatuh sesegera mungkin tanpa melukai siapapun di darat,” kata Biden.

Tepatnya pada Sabtu pagi kemarin, balon tersebut terlihat di atas Carolina saat mendekati pantai Atlantik.

Sampai sekitar pukul 14.40 EST waktu setempat, sebuah jet tempur F-22 yang lepas landas dari pangkalan angkatan udara Langley di Virginia dikirim militer AS, menembakkan rudal ke balon.

Baca Juga: Terungkap! Amanda Manopo Memanjangkan Rambutnya, Netizen Menerka Tanda tanda Kembali ke Ikatan Cinta

Dilansir dari pbs.org yang menukil pernyataan penjabat Pentagon, rudal tersebut menusuk saat balon berada sekitar 6 mil dari laut lepas pantai dekat Pantai Myrtle, Carolina Selatan.

Operasi militer yang dinilai berhasil ini mendapat pujian dari sang Presiden.