TOKYO, suaramerdeka.com - Cuaca dingin ekstrem melanda Asia, di mana sudah menewaskan satu orang di Jepang dan lebih dari 100 orang di Afghanistan.
Otoritas cuaca di Jepang dan semenanjung Korea telah mengeluarkan peringatan atas suhu beku dan angin kencang yang telah menewaskan sedikitnya satu orang, dan ribuan orang terlantar.
Sebagian besar Jepang sekarang berada dalam cengkeraman mantra dingin yang parah, dengan beberapa daerah diperkirakan akan mengalami suhu terendah selama satu dekade.
Baca Juga: Biaya Haji 2023, Wapres Dukung Pengurangan Subsidi Nilai Manfaat untuk Keadilan Jemaah Tunggu
Rabu 25 Januari 2023 kepala sekretaris kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan satu orang tewas akibat badai, dan dua kematian lainnya sedang diselidiki.
Hujan salju lebat diperkirakan terjadi di Jepang tengah dan di timur laut negara itu hampir sepanjang Rabu,
"Sementara angin dapat mencapai hingga 126 kilometer per jam di seluruh negeri," kata badan meteorologi negara itu.
Baca Juga: Indonesia Amankan 2 Tempat di 8 Besar Daihatsu Indonesia Master 2023
Dalam 24 jam hingga Rabu pagi, rekor salju setebal 93 cm tercatat di kota Maniwa.
Di Jepang barat, beberapa penumpang kereta api terlantar selama beberapa jam pada hari Selasa, menurut West Japan Railway.
Artikel Terkait
Potensi Cuaca Ekstrem, Imbauan Presiden Joko Widodo: Semuanya Hati-hati, Pantau Informasi BMKG
Ini Titik Lengkap Banjir dan Tanah Longsor Akibat Dampak Cuaca Ekstrem di Kota Semarang
Jawa Tengah Masih Berpotensi Cuaca Ekstrem, Yuk Warga Siap Siaga Hingga Medio Januari Ini
Operasi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah Diperpanjang, BMKG : Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Besar
Panen Raya Padi Grobogan Melimpah Meski Diterpa Cuaca Ekstrem, Ternyata Ini Kuncinya